UNAIR NEWS – Departemen Bahasa dan Sastra Indonesia (BASASINDO) Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar Praktik Kuliah Lapangan (PKL) mata kuliah Folklor dan Analisis Wacana. PKL itu bertujuan untuk menjaga kelestarian naskah yang ada pada Desa Kemloko, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar.
Terselenggara pada Jumat (25/5/2024) hingga Sabtu (26/5/2024), acara tersebut dilaksanakan oleh mahasiswa BASASINDO angkatan 2022. Mengenai hal itu, UNAIR NEWS mewawancarai ketua pelaksana PKL di Desa Kemloko, Ade Irma.
Persiapan yang Matang
Ade menerangkan, mereka melakukan persiapan PKL sejak akhir Februari lalu. Hal itu mereka mulai dari merancang desain kegiatan, berdiskusi dengan para dosen, dan melakukan survei di Desa Kemloko. “Meskipun pelaksanaan kegiatan PKL itu bulan Mei, tapi kami sudah melakukan persiapan sejak bulan Februari,” tuturnya.
Terdapat beberapa kesulitan yang mereka alami selama mempersiapkan kegiatan PKL. Kesulitan utamanya adalah menyesuaikan waktu yang mereka miliki dengan waktu pihak-pihak eksternal.
“Dalam mempersiapkan PKL, kami harus berdiskusi dengan beberapa pihak eksternal. Tentunya, dalam merancang kegiatan ini kami butuh diskusi panjang sebelum menemu tahap finalisasi. Sehingga, kesulitan utama kami adalah menyesuaikan waktu kami untuk berdiskusi dan mendapatkan hasil yang sesuai,” terang Ade.
Pengalaman Luar Biasa
Ade mengatakan, meskipun banyak tantangan dan kesulitan yang mereka hadapi, ia mendapatkan pengalaman yang luar biasa. Ia menjadi bisa mendapat sudut pandang dari berbagai perspektif.
“Alhamdulillah, puji Tuhan. Pengalaman yang amat sangat luar biasa sekali. Saya bisa melihat pandangan dan pendapat banyak orang melalui kegiatan ini. Untuk adik tingkat yang nanti akan melaksanakan PKL jangan pernah ragu tanya ke kakak tingkatnya jika ada kesulitan,” terang Ade.
Terakhir, Ade berharap, melalui kegiatan PKL ini, folklor tetap terjaga dan semakin digandrungi oleh anak-anak muda dari berbagai kalangan. “Melalui PKL ini, besar harapan saya Folklor bisa bertahan sebagai warisan dan kekayaan bangsa Indonesia. Selain itu, saya juga berharap Folklor bisa disukai oleh anak muda dari berbagai kelangan sehingga terbentuk komunitas-komunitas yang mempertahankan Folklor,” pungkas Ade.
Penulis: Muhammad Rizal Abdul Aziz
Editor: Yulia Rohmawati