Universitas Airlangga Official Website

Melatih Keseimbangan Tubuh Wanita Menopause dengan Senam Wuqinxi Qigong

Melatih Keseimbangan Tubuh Wanita Menopause dengan Senam Wuqinxi Qigong
Sumber: Indan Medika

Menopause mengacu pada penghentian permanen siklus menstruasi, yang ditandai dengan satu tahun penuh tanpa menstruasi. Menopause menyebabkan berbagai transformasi fisiologis, psikologis, dan sosial yang terkait dengan menurunnya aktivitas ovarium. Gejala menopause meliputi kelelahan fisik dan emosional, masalah tidur, serta ketidaknyamanan urogenital seperti kekeringan vagina dan kandung kemih, dan kesulitan seksual. Menopause umumnya terjadi pada usia sekitar 51 tahun dengan rentang usia yang bervariasi antara 40 hingga 60 tahun. Perubahan demografis pada populasi dunia seperti; penuaan, kerusakan fisiologis pada wanita dewasa dapat menyebabkan penurunan kemampuan menjaga keseimbangan, dan orang lanjut usia menghadapi risiko jatuh yang semakin meningkat, sehingga menimbulkan kekhawatiran yang signifikan.

Keseimbangan dinamis sangat penting untuk menjalankan aktivitas sehari-hari. Istilah keseimbangan memberikan gambaran tentang dinamika postur tubuh untuk mencegah jatuh. Oleh karena itu, keseimbangan sangat penting untuk mendukung berbagai aktivitas dalam kehidupan sehari-hari.

Wuqinxi qigong adalah latihan tradisional untuk pikiran dan tubuh, untuk meningkatkan kekuatan fisik dan kesehatan mental yang dipraktikkan oleh masyarakat Tiongkok. Wuqinxi didefinisikan sebagai latihan untuk 3 komponen yaitu tubuh, pernafasan, dan pikiran yang dikemas menjadi satu. Program latihan Wuqinxi Qigong dimulai dengan pemanasan selama 10-15 menit, kemudian gerakan inti Wuqinxi Qigong selama 30-45 menit, dan pendinginan selama 5 menit. Dalam penelitian sebelumnya, ditemukan bahwa latihan wuqinxi qigong memberikan perubahan sebesar 70,59% pada kelompok yang diberi latihan 3 kali seminggu.

Proses penuaan pada manusia bersifat universal dan tidak dapat dihindari serta dikaitkan dengan menurunnya fungsi fisiologis. Terdapat dua fenotipe penuaan yang berbeda, yang dibentuk oleh pola gaya hidup, pengalaman, dan perilaku, khususnya ada atau tidaknya aktivitas fisik dan latihan terstruktur atau dapat dikatakan gaya hidup sedentary yang dikaitkan dengan penurunan fungsi otot dan kebugaran kardiorespirasi. Mengakibatkan terganggunya kapasitas untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang berkaitan dengan pemeliharaan fungsi independen. Namun, dengan latihan atau aktivitas fisik yang memadai, perubahan pada otot dan kapasitas aerobik seiring bertambahnya usia akan menurun secara signifikan. Kemudian, latihan terstruktur dan aktivitas fisik secara keseluruhan memiliki peran penting sebagai strategi untuk mencegah banyak penyakit kronis, penyakit kardiovaskular, stroke, diabetes, obesitas, dan osteoporosis, meningkatkan mobilitas, kualitas hidup, dan kesehatan mental. Menopause menandai puncak fungsi ovarium wanita, yang menandakan hilangnya kapasitas reproduksi akibat habisnya cadangan ovarium, yang menyebabkan terbatasnya persediaan folikel. Transisi menuju menopause melibatkan penurunan jumlah folikel ovarium, yang ditandai oleh fluktuasi hormonal dan perubahan siklus menstruasi.

Melakukan latihan Qigong juga dapat meningkatkan kemampuan dalam memanfaatkan input somatosensori dan proprioseptif yang dapat memberikan informasi kepada tubuh tentang lingkungan sekitar. Pada latihan Qigong yang menggunakan posisi dasar berdiri dengan lutut sedikit ditekuk yang memiliki fungsi atau efek untuk meningkatkan kekuatan otot tungkai bawah sehingga dapat menghasilkan keseimbangan yang baik saat berdiri maupun berjalan, terdapat hubungan timbal balik antara mobilitas pada tulang belakang, bentuk sagital tulang belakang dan gangguan keseimbangan yang disebabkan oleh pergeseran titik berat. Peningkatan fleksibilitas yang terjadi pada area tulang belakang thoracolumbar dan postur tubuh akan meningkatkan mobilitas tulang belakang yang dapat meningkatkan keseimbangan.

Dalam penelitian ini, skor Skala Keseimbangan Berg sebelum intervensi diberikan, dan setelah intervensi diberikan, kelompok kasus memiliki skor yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa Wuqinxi Qigong dapat meningkatkan fungsi pada lansia sebagaimana diukur menggunakan Skala Keseimbangan Berg. Peningkatan skor Skala Keseimbangan Berg setelah intervensi Wuqinxi Qigong disebabkan oleh beberapa mekanisme yang mendasarinya. Latihan keseimbangan dilakukan dengan memperkuat otot-otot yang lemah, memperbaiki sendi yang kaku, dan melatih koordinasi otot. Dengan cara ini, lansia dapat mengendalikan diri terhadap risiko terjatuh.

Penelitian ini menunjukkan bahwa melakukan latihan keseimbangan dan fungsional dapat menurunkan kejadian terjatuh hingga 24% dan mengurangi jumlah lansia yang mengalami satu kali atau lebih terjatuh hingga 13%. Sistem neuromuskular dan sistem sensorik (termasuk vestibular, visual, dan somatosensori), serta sistem kognitif seperti otak kecil, korteks, hipokampus, daerah prefrontal, dan parietal, memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan. Namun, seiring bertambahnya usia, sistem-sistem ini memburuk, akibatnya meningkatkan risiko terjatuh.

Latihan qigong Wuqinxi akan menekankan kontrol postur dinamis dan pergeseran berat badan secara bertahap dengan gerakan lateral-medial dan anterior-posterior, serta gerakan mata dan tangan yang terkoordinasi. Selama 2 minggu awal, pelatihan menekankan pembelajaran dan latihan beberapa gerakan melalui beberapa pengulangan, latihan di setiap sesi difokuskan pada tungkai bawah dan atas, rotasi, serta gerakan maju mundur dan menyamping. Sebagian besar gerakan qigong Wuqinxi melibatkan tungkai bawah yang berkontribusi untuk meningkatkan langkah dan ekstensi lutut saat berjalan.

Latihan berbasis Qigong dalam jangka waktu lama dapat meningkatkan hubungan antara pikiran dan tubuh, serta meningkatkan kontraksi sinergis otot aktif dan otot antagonis, perubahan yang terjadi dan stimulasi motorik terus menerus yang terjadi selama latihan Qigong dapat mengaktifkan lebih banyak aktivitas otot yang berkontribusi pada peningkatan fungsi motorik.

Penulis: Dara Sandi

Link: https://scholar.unair.ac.id/en/publications/harmony-in-motion-how-wuqinxi-qigong-empowers-menopausal-womens-b

Baca juga: Cegah Penurunan Fungsi Otak pada Wanita Menopause dengan Mengkombinasikan Beberapa Jenis Olahraga