Universitas Airlangga Official Website

Memahami Dampak Kegiatan Pertambangan dan Peningkatan Sumber Daya

Memahami dampak kegiatan pertambangan dan peningkatan sumber daya manusia
Photo Grid.id

Kegiatan pertambangan dan upaya peningkatan sumber daya manusia di Kabupaten Luwu Timur, Indonesia, belum mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, yaitu mengurangi pengangguran dan kemiskinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kontribusi sektor pertambangan dan sumber daya manusia mempengaruhi pencapaian SDGs, baik secara langsung maupun tidak langsung. Hal baru dari penelitian ini adalah ingin mengetahui seberapa besar pengaruh sumber daya manusia dan sektor pertambangan di Luwu Timur, sebagai daerah pertambangan terbesar di Indonesia, terhadap terwujudnya pembangunan ekonomi yang inklusif.

Implikasi praktis dari penelitian ini adalah sebagai informasi baru sekaligus sasaran dan strategi bagi pemerintah dan swasta yang bergerak di sektor pertambangan untuk bersama-sama mendorong sektor pertambangan yang dapat melibatkan masyarakat sekitar dalam hal penyediaan tenaga kerja dan pemenuhan kebutuhan rantai pasok sehingga dapat berkontribusi dalam upaya pengurangan pengangguran dan kemiskinan. Begitu pula dalam aspek peningkatan sumber daya manusia, kualitasnya perlu terus ditingkatkan, seperti pengembangan pelatihan dan keterampilan agar mampu berpartisipasi dalam kegiatan pertambangan sehingga masyarakat rentan dapat keluar dari rantai kemiskinan. Selain itu, besarnya penerimaan pemerintah dari sektor pertambangan memungkinkan pemerintah dan swasta untuk secara kolaboratif berkontribusi dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia secara masif dan mencapai pembangunan berkelanjutan, sebagaimana tertuang dalam visi tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).

Penjelas

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan metode analisis jalur (path analysis). Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data time series dalam kurun waktu lima belas tahun terakhir, tepatnya dari tahun 2008–2022. Sampel data yang digunakan dipilih berdasarkan pertimbangan jumlah penghasil tambang terbanyak di Indonesia, yaitu Kabupaten Luwu Timur. Selain itu, diduga capaian SDGs di wilayah ini belum begitu baik dalam menekan angka pengangguran dan kemiskinan, sehingga permasalahan ini menjadi dasar pertimbangan tersendiri untuk memilih lokasi ini sebagai objek penelitian. Data sekunder diperoleh dari publikasi BPS Indonesia terkait capaian SDGs kabupaten dan kota di Indonesia. Data yang dimaksud meliputi tingkat kemiskinan yang diukur dari persentase penduduk miskin (persen), tingkat pengangguran yang diukur dari tingkat pengangguran terbuka (persen), kontribusi sektor pertambangan yang diukur dari laju pertumbuhan PDRB sektor pertambangan (miliar rupiah), dan modal manusia yang diukur dari rata-rata tahun sekolah.

Penutup

Hasil penelitian ini menggambarkan adanya pengaruh kontribusi sektor pertambangan dan sumber daya manusia terhadap pencapaian SDGs, baik secara langsung maupun tidak langsung sebagaimana tujuan penelitian ini. Dapat disimpulkan bahwa kontribusi sektor pertambangan berpengaruh negatif terhadap penurunan pengangguran dan kemiskinan di Kabupaten Luwu Timur. Dengan demikian, eksploitasi pertambangan di Kabupaten Luwu Timur telah memberikan kontribusi terhadap jumlah pengangguran dan kemiskinan di wilayah tersebut. Begitu pula dengan sumber daya manusia berpengaruh negatif terhadap penurunan pengangguran dan kemiskinan. Dapat diartikan bahwa peningkatan mutu pendidikan dan rata-rata lama sekolah di wilayah ini telah memberikan kontribusi terhadap penurunan pengangguran dan kemiskinan. Sementara itu, variabel tingkat pengangguran berpengaruh positif terhadap tingkat kemiskinan. Hal ini menegaskan bahwa peningkatan tingkat pengangguran berbanding lurus dengan peningkatan tingkat kemiskinan di Kabupaten Luwu Timur. Dilihat dari pengaruh tidak langsungnya, sektor pertambangan dan sumber daya manusia dapat menurunkan kemiskinan secara tidak langsung melalui variabel tingkat pengangguran. Hal ini menegaskan bahwa kegiatan pertambangan di Kabupaten Luwu Timur telah memberikan kontribusi terhadap penurunan pengangguran dan kemiskinan di wilayah tersebut. Pemerintah daerah juga telah menekan angka pengangguran dan kemiskinan melalui upaya peningkatan sumber daya manusia. Temuan ini sekaligus menegaskan bahwa kegiatan pertambangan dan agenda peningkatan sumber daya manusia di sentra pertambangan selama ini telah mampu memberikan kontribusi positif dan tidak langsung terhadap pencapaian SDGs. Implikasi akademis dari penelitian ini adalah telah memberikan kontribusi dalam menjawab anomali sektor pertambangan dalam kontribusinya terhadap penurunan angka pengangguran dan kemiskinan. Penelitian ini menegaskan bahwa eksploitasi pertambangan yang inklusif dapat memberikan kontribusi positif terhadap agenda pembangunan berkelanjutan. Implikasi praktis dari penelitian ini adalah menjadi informasi baru sekaligus sasaran dan strategi bagi pemerintah dan sektor swasta yang bergerak di sektor pertambangan untuk bersama-sama mendorong sektor pertambangan yang dapat melibatkan masyarakat setempat dalam hal penyediaan tenaga kerja dan pemenuhan kebutuhan rantai pasok sehingga dapat berkontribusi terhadap penurunan angka pengangguran dan kemiskinan. Begitu pula pada aspek peningkatan sumber daya manusia, kualitasnya harus terus ditingkatkan, seperti pengembangan pelatihan dan keterampilan agar mampu berpartisipasi dalam kegiatan pertambangan untuk membantu masyarakat rentan keluar dari rantai kemiskinan. Selain itu, besarnya penerimaan negara dari sektor pertambangan memungkinkan pemerintah dan swasta untuk berkolaborasi memberikan kontribusi dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia secara masif dan mencapai pembangunan berkelanjutan, sebagaimana tercantum dalam visi tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).

Penulis: Prof. Dyah Wulan Sari, Dra.Ec. M.Ec.Dev., Ph.D

Link: https://scholar.unair.ac.id/en/publications/understanding-the-impact-of-mining-activities-and-human-capital-i

Baca juga: Apakah Karakteristik Pasar Menentukan Limpahan Investasi Asing Langsung?