Universitas Airlangga Official Website

Memahami Risiko Kesehatan dalam Konsumsi Jus Buah

Ilustrasi Jus Buah by Fimela
Ilustrasi Jus Buah by Fimela

Jus buah telah lama menjadi alternatif sumber gizi yang sehat. Buah-buahan dan jus merupakan sumber makanan yang baik karena mengandung vitamin, mineral, antioksidan, serat, fitokimia, dan karotenoid yang penting untuk perlindungan tubuh dari penyakit kronis. Konsumsi harian bermanfaat untuk kesehatan, mengurangi risiko berbagai penyakit termasuk gula darah tinggi, stroke, hipertensi, penyakit kardiovaskular, serta kanker sistem pencernaan dan paru-paru. Meskipun berperan baik bagi kesehatan, jus juga dapat menjadi sumber potensial kontaminan dan polutan terkait pertanian seperti logam dan mikotoksin.

Saat ini, proses alami, aktivitas antropogenik, industrialisasi dan urbanisasi, penggunaan pestisida yang tidak tepat, dan polusi air menjadi penyebab utama yang menyebabkan kontaminasi tinggi logam berat dalam buah-buahan. Polutan-polutan ini mencakup mikroba, mikotoksin, logam berat, antibiotik, hormon, pestisida, dan elemen radioaktif yang menyebabkan berbagai penyakit.

Akibat sifat non-biodegradable, paruh waktu yang panjang, dan mekanisme eliminasi logam yang tidak memadai dalam tubuh, paparan tersebut dapat menyebabkan berbagai efek yang merugikan seperti teratogenesis, karsinogenesis, dan mutagenesis, serta memengaruhi banyak organ dalam tubuh seperti sistem saraf, ginjal, paru-paru, hati, dan limpa. Untuk itu, sebuah penelitian di Hamadan, Iran berupaya untuk menyelidiki kandungan logam berat dalam jus buah tradisional dan industri.

Penelitian ini mengevaluasi 60 sampel dari berbagai merek dan jenis (seperti apel, jeruk, anggur, peach, mangga, dan nanas) kemudian menganalisis menggunakan metode Inductively Coupled Plasma Optical Emission Spectrometry (ICP-OES). Protokol validasi mencakup ketepatan metode analisis yang meliputi pemulihan, penentuan batas deteksi, batas kuantifikasi, dan linearitas. Selain itu, risiko kesehatan dievaluasi menggunakan model simulasi Monte Carlo untuk menghitung kuotient bahaya target / Target Hazard Quotient (THQ) dan risiko kanker / Cancer Risk (CR).

Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kandungan logam berat seperti kadmium (Cd), timbal (Pb), arsen (As), tembaga (Cu), dan seng (Zn) terdeteksi dalam 60 sampel tradisional dan industri di Hamadan, Barat Iran. Tingkat rata-rata tertinggi yang peneliti amati adalah 456.71±31.79μg/L untuk Zn dan konsentrasi terendah ada pada angka 0.12±0.02μg/L untuk Cd. Dalam sampel yang diselidiki, konsentrasi logam dalam jus buah industri lebih tinggi daripada jus buah tradisional p< <0.001. Konsentrasi Pb, Cd, As, Zn, dan Cu dalam semua sampel lebih rendah dari jumlah yang telah menjadi ketetapan USEPA, WHO, dan IS.

Penelitian ini menunjukkan peringkat logam dalam jus buah industri pada anak-anak dan orang dewasa adalah As>Pb>Cd>Zn>Cu. Sedangkan, peringkat logam dalam jus buah tradisional pada anak-anak adalah As>Zn>Cd>Pb>Cu dan untuk orang dewasa adalah As>Cd>Zn>Pb>Cu. Hal tersebut menunjukkan bahwa konsentrasi logam berat seperti timbal, arsenik, dan kadmium cenderung lebih tinggi dalam jus buah industri daripada jus buah tradisional. Namun, meskipun ada peningkatan ini, semua sampel masih mematuhi batas ketetapan dari lembaga pengaturan lingkungan dan kesehatan. Sehingga, konsumsi jus oleh masyarakat Iran tidak memiliki risiko bagi kesehatan.

Meskipun jus buah umumnya merupakan minuman sehat, konsumen harus menyadari potensi risiko terkait dengan kontaminasi logam berat. Penelitian ini menyoroti pentingnya pengawasan kualitas dan perlunya langkah-langkah lebih lanjut. Tujuannya untuk mengurangi risiko kesehatan yang terkait dengan konsumsi jus buah. Kita perlu mengingat bahwa dalam mengonsumsi jus, kita harus berhati-hati, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak dan wanita hamil. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang risiko ini, kita dapat menjaga kesehatan dengan tetap menikmati manfaat gizi dari jus buah. Selain itu, untuk CR pada anak-anak dan orang dewasa, jumlah As lebih tinggi. Sehingga, penting untuk mengadakan program untuk mengurangi konsentrasi logam berat, terutama As.

Penulis: Trias Mahmudiono, SKM., MPH., GCAS., Ph.D

Informasi detail dari penelitian ini dapat dilihat pada artikel kami di:

Mehri, F., Heshmati, A., Ghane, E.T. et al. Concentration of Heavy Metals in Traditional and Industrial Fruit Juices from Iran: Probabilistic Risk Assessment Study. Biol Trace Elem Res (2024). https://doi.org/10.1007/s12011-023-04049-5