NEET merupakan singkatan dari Not in Employment, Education, or Training. Dengan kata lain, NEET merupakan warga negara yang sedang tidak bekerja, tidak sekolah, maupun tidak sedang memiliki pelatihan tertentu. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pada tahun 2023 terdapat sekitar 9,9 juta penduduk usia muda tanpa kegiatan atau youth not in education, employment, and training (NEET) di Indonesia. Proporsinya mencapai 22,25% dari total penduduk usia 15-24 tahun secara nasional. Beberapa faktor yang dapat menyumbang guna menekan angka ini diantaranya adalah angka melek huruf dan jumlah pemuda yang memiliki keahlian komputer.
Melek huruf juga dapat diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan bahasa dan menggunakannya untuk mengerti sebuah bacaan, mendengarkan perkataan, mengungkapkannya dalam bentuk tulisan, dan berbicara. Dalam perkembangan modern kata ini lalu diartikan sebagai kemampuan untuk membaca dan menulis pada tingkat yang baik untuk berkomunikasi dengan orang lain, atau dalam taraf bahwa seseorang dapat menyampaikan idenya dalam masyarakat yang mampu baca-tulis, sehingga dapat menjadi bagian dari masyarakat tersebut.
Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) adalah istilah ekstensional untuk teknologi informasi (TI) yang menekankan peran komunikasi terpadu dan integrasi telekomunikasi (jaringan telepon dan sinyal nirkabel) dan komputer, serta perangkat lunak perusahaan yang diperlukan , middleware , penyimpanan dan audiovisual, yang memungkinkan pengguna untuk mengakses, menyimpan, mengirimkan, memahami dan memanipulasi informasi.
Selain daripada kedua faktor tersebut, pengaruh spasial juga berperan besar di dalam penentuan angka NEET di setiap provinsi di Indonesia. Jika satu provinsi dengan provinsi tetangganya saling memiliki keterkaitan, maka efek spasial perlu dipertimbangkan. Ketergantungan spasial adalah hubungan spasial dari nilai-nilai variabel (untuk tema-tema yang didefinisikan atas ruang, seperti curah hujan ) atau lokasi-lokasi (untuk tema-tema yang didefinisikan sebagai objek, seperti kota). Ketergantungan spasial diukur sebagai keberadaan ketergantungan statistik dalam kumpulan variabel acak , yang masing-masing dikaitkan dengan lokasi geografis yang berbeda. Peran ketergantungan spasial penting dalam aplikasi-aplikasi yang mana masuk akal untuk mendalilkan keberadaan set variabel acak yang sesuai di lokasi-lokasi yang belum termasuk dalam suatu sampel. Dengan demikian curah hujan dapat diukur pada satu set lokasi pengukur curah hujan, dan pengukuran-pengukuran tersebut dapat dianggap sebagai hasil dari variabel-variabel acak. Namun curah hujan jelas terjadi di lokasi-lokasi lain dan akan menjadi acak lagi. Karena curah hujan menunjukkan sifat-sifat autokorelasi, teknik-teknik interpolasi spasial dapat digunakan untuk memperkirakan jumlah curah hujan di lokasi-lokasi yang dekat dengan lokasi-lokasi yang diukur.
Berdasarkan hasil pemodelan persentase NEET di setiap provinsi di Indonesia yang dipengaruhi oleh angka melek huruf dan jumlah pemuda yang memiliki keahlian komputer serta dengan melibatkan efek spasial diperoleh kesimpulan bahwa, setiap provinsi wajib menaikkan angka melek huruf dan menaikkan jumlah pemuda yang memiliki keahlian komputer (TIK).
Penulis: Dr. Dwi Rantini, S.Si
Baca juga: Splint Spider Split untuk Osteotomi Sagital Mandibula