Universitas Airlangga Official Website

Menelisik Kesejahteraan dan Peningkatan Jumlah Penduduk Lansia di Indonesia

Kegiatan Cek Kesehatan Lansia (Sumber: Panitia)

UNAIR NEWS – Jumlah populasi lanjut usia di Indonesia kian menaik, hal tersebut perlu menjadi perhatian khusus. Terutama pada kesejahteraan mereka. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pemerintah Indonesia, diperkirakan bahwa persentase orang yang berusia di atas 65 tahun, penduduk lansia, akan meningkat sebesar 25 persen pada tahun 2050. Dari jumlah 25 juta orang pada tahun 2019, diperkirakan akan meningkat menjadi 80 juta orang pada tahun 2050 (BPS, Statistik Penduduk Lanjut Usia 2022, 2022). 

Sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota keluarga dalam memberikan dukungan psikososial bagi lansia, Prof Dr Cholichul Hadi Drs MSi Psikolog dan Ilham Nur Alfian SPsi MPsi Psikolog Fakultas Psikologi Universitas Airlangga menginisiasi kegiatan pengabdian masyarakat peningkatan kapasitas keluarga dalam memberi dukungan psikososial pada lansia. Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis (14/12/2023) hingga Jumat (15/12/2023) di pendopo Kantor Desa Sidodadi, Kabupaten Sidoarjo

Di Indonesia kondisi dan kesejahteraan lanjut usia (lansia) dijamin oleh negara lewat  Undang-undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia. Lansia, individu yang telah mencapai usia 60 tahun atau lebih, memiliki hak atas pemenuhan kebutuhan dasar dan kesejahteraan sesuai dengan amanat undang-undang. Undang-undang itu juga menetapkan bahwa tanggung jawab untuk menjamin kesejahteraan lansia dilakukan oleh pemerintah, masyarakat, dan keluarga.

Beberapa faktor yang dapat mendukung kondisi hidup penduduk lansia  adalah jaminan kebutuhan hidup dasar, kesehatan, dan sosial dari pemerintah. Bantuan pemerintah tersebut bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar para lansia untuk menjamin kualitas hidup lansia. Peran penting keluarga dalam praktiknya, dilaksanakan oleh partisipasi anggota keluarga sehari-hari dalam mendampingi dan membantu lansia melakukan aktivitas.

Kegiatan itu dihadiri oleh 20 peserta, sebagian besar dari mereka adalah ibu-ibu. Melalui metode ceramah dan sesi tanya jawab, kegiatan ini dianggap berhasil membuka wawasan peserta tentang kesejahteraan lansia. Peserta merasa kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan kepercayaan diri mereka dalam memberikan pendampingan dan bantuan bagi anggota keluarga yang lanjut usia.