Universitas Airlangga Official Website

Mengendalikan Kerusakan Ginjal dengan Menghentikan Migrasi Dendrin ke Inti Sel

Dalam penelitian ini, kami mengungkapkan migrasi dendrin ke inti sel yang terjadi pada podosit yang mengalami cedera, tetapi masih belum jelas bagaimana mekanismenya berlangsung dan apa dampaknya. Dalam eksperimen menggunakan tikus sebagai model nefropati, kami berhasil mengurangi proteinuria (kehadiran protein dalam urine), kehilangan podosit, dan glomerulosklerosis (kerusakan glomerulus) dengan menghilangkan dendrin. Temuan kami juga mengindikasikan bahwa migrasi dendrin ke inti sel memicu aktivasi c-Jun N-terminal kinase, yang kemudian mempengaruhi perlekatan sel dan meningkatkan apoptosis ketika sel-sel podosit terlepas. Kami juga berhasil mengidentifikasi bahwa migrasi dendrin ini melibatkan sinyal lokalizasi nuklir 1 (NLS1) dan protein adaptor importin-α. Hasil kami mendukung gagasan bahwa menghambat migrasi dendrin ke inti sel yang dimediasi oleh importin-α bisa menjadi strategi potensial untuk menghentikan kerusakan pada podosit dan glomerulus.

Meskipun migrasi dendrin ke inti sel telah diamati dalam banyak penyakit ginjal manusia, mekanisme yang melatarbelakangi fenomena ini masih belum terungkap. Dalam upaya untuk memahami lebih lanjut fenomena ini dan dampaknya terhadap podosit, penelitian ini dilakukan.

Kami menjalani serangkaian eksperimen untuk mengkaji bagaimana kekurangan dendrin berpengaruh terhadap perkembangan penyakit ginjal dalam model tikus yang diinduksi oleh adriamisin (ADR) serta pada tikus yang mengalami mutasi genetik pada podosit. Kami juga melakukan studi yang mengungkapkan komponen-komponen yang terlibat dalam migrasi dendrin ke inti sel dan mencoba menghambat salah satu komponennya untuk menilai dampaknya.

Kehilangan dendrin berhasil mengurangi masalah ginjal dalam model tikus nefropati. Migrasi dendrin ke inti sel terbukti merangsang aktivasi c-Jun N-terminal kinase, yang pada gilirannya mengganggu perlekatan fokus sel dan meningkatkan tingkat apoptosis pada podosit yang dikultur. Kami juga berhasil mengidentifikasi komponen-komponen yang berperan dalam proses migrasi dendrin ini dan menemukan bahwa penghambatan importin-α/β dapat mengurangi migrasi dendrin serta tingkat apoptosis dalam percobaan in vitro, serta meminimalkan proteinuria, kehilangan podosit, dan glomerulosklerosis dalam model tikus nefropati yang diinduksi oleh ADR. Selain itu, kami juga mendapati bahwa importin-α3 berkolokalisasi dengan dendrin nuklir dalam glomerulus pada pasien yang menderita FSGS dan nefropati IgA.

Migrasi dendrin ke inti sel ternyata memicu apoptosis yang disebabkan oleh pelepasan sel pada podosit. Oleh karena itu, menghambat migrasi dendrin ke inti sel yang dimediasi oleh importin-α dapat menjadi strategi potensial untuk mencegah kerusakan podosit dan glomerulus.

Temuan kami memiliki implikasi penting dalam pemahaman penyakit ginjal dan pengembangan terapi baru. Dengan mengetahui peran penting migrasi dendrin dalam kerusakan ginjal, penelitian selanjutnya dapat diarahkan untuk mengembangkan obat-obatan yang menghambat migrasi dendrin ini. Ini bisa menjadi terobosan besar dalam upaya pencegahan dan pengobatan berbagai penyakit ginjal yang melibatkan kerusakan podosit dan glomerulus. Pemahaman yang lebih baik tentang hubungan antara dendrin, importin-α, dan penyakit ginjal dapat membuka pintu bagi penelitian lebih lanjut dan pengembangan terapi yang lebih efektif untuk pasien-pasien dengan masalah ginjal yang serius.

Penulis: Maulana Antiyan Empitudan Ika N. Kadariswantiningsih

Jurnal: Inhibition of Importin- ? -Mediated Nuclear Localization of Dendrin Attenuates Podocyte Loss and Glomerulosclerosis