Universitas Airlangga Official Website

Menghambat Aquaporin-3 untuk Mencegah Perkembangan Melanoma

Melanoma adalah salah satu jenis kanker kulit yang paling agresif dengan potensi metastasis dan angka kematian yang tinggi. Perkiraan menunjukkan peningkatan kasus baru melanoma sebesar 50% dan peningkatan angka kematian sebesar 68% pada tahun 2040. Kondisi ini menuntut strategi pencegahan dan deteksi dini yang lebih komprehensif untuk mengurangi dampak melanoma secara global. Meskipun ada kemajuan dalam pengobatan melanoma, tingkat kekambuhan yang tinggi menunjukkan adanya kesenjangan terapeutik yang signifikan. Terapi saat ini, termasuk bedah, radiasi, kemoterapi, dan terapi target, belum sepenuhnya efektif, terutama bagi pasien dengan melanoma stadium lanjut.

Aquaporin-3 (AQP3) terlibat dalam berbagai proses seluler yang penting untuk perkembangan kanker. Ekspresi berlebih AQP3 dikaitkan dengan peningkatan proliferasi sel, migrasi, invasi, dan prognosis yang buruk pada berbagai jenis kanker. AQP3 dikenal karena kemampuannya mengangkut air, gliserol, dan hidrogen peroksida (H2O2) melintasi membran sel. Dalam konteks melanoma, AQP3 memfasilitasi transport H2O2, yang berperan dalam progresi kanker yang dimediasi oleh sinyal faktor pertumbuhan endotelial. Ekspresi AQP3 yang tinggi berhubungan positif dengan kadar gliserol dalam jaringan kanker, dan penghambatannya mengakibatkan penurunan proliferasi sel.

 Penelitian yang dilakukan oleh da Silva et al. (2024) mengeksplorasi potensi senyawa organogold untuk menghambat aktivitas AQP3 pada sel melanoma. Senyawa organogold yang diuji termasuk Auphen dan tiga senyawa lainnya: Compound 1 [Au(CCH2N)Cl2], Compound 2 [Au(CCON)Cl2], dan Compound 3 [Au(CNHN)Cl2]. Semua senyawa ini terbukti efektif dalam menghambat transport gliserol dan H2O2 yang dimediasi oleh AQP3 pada sel melanoma. Senyawa-senyawa ini juga menunjukkan kemampuan untuk menghambat adhesi, proliferasi, dan migrasi sel melanoma, meskipun efeknya bervariasi antar senyawa dan tergantung pada jenis sel yang diuji.

Studi ini menunjukkan bahwa penghambatan AQP3 dengan RNA pengganggu kecil (siRNA) mengurangi akumulasi spesies oksigen reaktif (ROS) dalam garis sel melanoma MNT-1 dan A375. H2O2 dan ROS lainnya berperan sebagai molekul sinyal yang dapat meningkatkan proliferasi sel melalui aktivasi jalur mitogen-activated protein kinase (MAPK)/extracellular signal-regulated kinase (ERK). ROS juga merangsang sekresi faktor-faktor angiogenik, seperti vascular endothelial growth factor (VEGF), yang mendukung pertumbuhan tumor dengan meningkatkan pasokan nutrisi dan oksigen. Akumulasi ROS juga menginduksi ekspresi penanda endothelial-to-mesenchymal, seperti matrix metalloproteinases (MMP) dan Snail, yang berkontribusi pada metastasis.

Melanoma yang resistan terhadap pengobatan menuntut pengembangan terapi yang lebih efektif. Penghambatan aktivitas AQP3 oleh senyawa organogold membuka peluang untuk terapi yang lebih spesifik dan berpotensi mengurangi toksisitas dibandingkan dengan pengobatan konvensional. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi dan mensintesis senyawa organogold baru dengan spesifisitas dan efikasi yang lebih tinggi terhadap sel melanoma. Mengembangkan sistem pengiriman yang ditargetkan untuk meningkatkan bioavailabilitas dan penargetan tumor juga merupakan arah penelitian yang menjanjikan.

Penelitian ini memberikan wawasan baru tentang potensi senyawa organogold dalam menghambat perkembangan melanoma melalui penghambatan AQP3. Temuan ini dapat mengarah pada pengembangan strategi terapi baru dan meningkatkan prognosis bagi pasien melanoma. Masa depan penelitian organogold tampaknya menjanjikan, dengan kemungkinan pengembangan terapi yang lebih efektif dan spesifik untuk mengatasi resistensi dan kekambuhan melanoma.

Penulis: Ika N. Kadariswantiningsih

Detail tulisan ini dapat dilihat di:

https://physoc.onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1113/JP286647