Universitas Airlangga Official Website

Mengurai Faktor Kesehatan Anak di Indonesia: Peran Asuransi Kesehatan dan Kondisi Sosial-Ekonomi

Pengaruh Pengetahuan Gizi Orang Tua Terhadap Gizi Anak
Ilustrasi anak-nak (Sumber: Mayapada Hospital)

Penelitian ini mengkaji bagaimana berbagai jenis asuransi kesehatan dan faktor sosial-ekonomi mempengaruhi kesehatan anak-anak di Indonesia. Dengan menggunakan metode regresi logistik, penelitian ini mengidentifikasi faktor-faktor yang terkait dengan kemungkinan anak-anak mengalami rawat inap di rumah sakit. Data yang digunakan berasal dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Indonesia, yang mengumpulkan informasi dari individu dalam setiap rumah tangga. Hasilnya memberikan gambaran yang menarik tentang peran asuransi kesehatan nasional, pendidikan orang tua, serta perilaku dan lingkungan sosial dalam menentukan kesehatan anak.

Penelitian ini menemukan bahwa asuransi kesehatan nasional Indonesia, baik yang bersubsidi maupun yang tidak, secara signifikan mengurangi kemungkinan anak-anak dirawat di rumah sakit. Program ini terutama bermanfaat bagi keluarga dengan pendapatan rendah hingga menengah yang memiliki akses terbatas terhadap layanan kesehatan. Melalui asuransi ini, keluarga dengan keterbatasan finansial dapat memperoleh layanan kesehatan yang terjangkau, yang seharusnya sulit diakses jika mengandalkan biaya pribadi. Dengan adanya jaminan kesehatan ini, mereka lebih mampu mendapatkan perawatan medis yang dibutuhkan, seperti vaksinasi dan pemeriksaan kesehatan rutin, sehingga mengurangi risiko sakit yang lebih serius.

Menariknya, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa asuransi kesehatan swasta dan yang disponsori oleh tempat kerja tidak secara signifikan mengurangi frekuensi rawat inap anak-anak. Hal ini mungkin disebabkan oleh kondisi kesehatan keluarga yang sudah lebih baik secara keseluruhan. Keluarga yang memiliki asuransi swasta atau sponsor tempat kerja biasanya berasal dari kalangan menengah ke atas yang mampu menyediakan gizi, akses ke lingkungan yang lebih sehat, serta aktivitas yang menunjang kesehatan. Dengan kondisi yang lebih baik ini, anak-anak dari keluarga berasuransi swasta cenderung lebih sehat dan kurang membutuhkan perawatan intensif di rumah sakit dibandingkan anak-anak dari keluarga yang tidak memiliki asuransi.

Selain asuransi, penelitian ini juga menemukan faktor lain yang signifikan mempengaruhi kesehatan anak-anak, seperti usia, jenis kelamin, pendidikan orang tua, perilaku merokok orang tua, dan lokasi tempat tinggal. Misalnya, anak-anak yang lebih tua cenderung lebih sehat dibandingkan dengan anak-anak yang lebih muda. Anak-anak dari orang tua yang berpendidikan tinggi dan tidak merokok juga lebih jarang dirawat di rumah sakit. Pendidikan orang tua memainkan peran penting dalam memberikan pengetahuan mengenai kesehatan dan pentingnya asuransi kesehatan. Orang tua yang berpendidikan lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan keluarga dan cenderung lebih berkemampuan untuk memberikan nutrisi dan perawatan yang lebih baik.

Faktor lokasi juga memengaruhi kesehatan anak. Anak-anak yang tinggal di daerah perkotaan dilaporkan memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk dirawat di rumah sakit dibandingkan dengan mereka yang tinggal di pedesaan. Hal ini mungkin disebabkan oleh paparan anak-anak di perkotaan terhadap polusi, gaya hidup yang lebih stres, atau kemungkinan penyakit menular yang lebih tinggi karena kepadatan penduduk. Meskipun fasilitas kesehatan lebih mudah dijangkau di kota, kondisi lingkungan dan gaya hidup juga berpotensi meningkatkan risiko kesehatan.

Hasil penelitian ini menekankan pentingnya memperluas akses terhadap asuransi kesehatan dan mempromosikan pendidikan serta perilaku hidup sehat di kalangan orang tua. Dengan memperluas akses asuransi kesehatan, terutama untuk keluarga yang kurang mampu, diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan anak-anak secara keseluruhan. Selain itu, mempromosikan kesadaran akan bahaya merokok dan pentingnya pendidikan kesehatan juga dapat berkontribusi pada perbaikan kesehatan anak-anak di masa mendatang.

Jika isu-isu ini diabaikan, ada risiko tantangan kesehatan yang lebih besar di masa depan, mengingat generasi muda saat ini akan menjadi pemimpin bangsa di masa mendatang. Untuk itu, pemerintah dan pembuat kebijakan diharapkan memberikan perhatian lebih terhadap kesehatan anak-anak melalui program asuransi kesehatan yang lebih inklusif dan kebijakan-kebijakan lain yang mendukung kesehatan dan kesejahteraan anak. Penelitian ini menjadi pengingat bahwa kesehatan anak-anak tidak hanya ditentukan oleh faktor individu, tetapi juga oleh kondisi sosial-ekonomi dan dukungan kebijakan yang ada.

Penulis: Yessi Rahmawati, S.E., M.Ec.