Lembaga Ilmu Hayati, Teknik, dan Rekayasa (LIHTR) adalah lembaga riset yang berdedikasi pada penelitian dan pengembangan inovasi di UNAIR. Berdiri sejak akhir tahun 2020 sebagai bagian dari kebijakan universitas, LIHTR UNAIR telah berperan signifikan dalam memperkuat kapabilitas penelitian dan inovasi di Indonesia.
Dengan visi untuk menjadi lembaga terkemuka di tingkat nasional dan internasional dalam penelitian dan bioproduk, pelatihan, serta penyuluhan berbasis ilmu hayati, teknik, dan rekayasa yang dilandasi nilai moral agama, LIHTR berkomitmen untuk mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Misi utama LIHTR adalah meningkatkan kompetensi sumber daya manusia, melakukan penelitian inovatif, mengembangkan produk-produk baru, serta meningkatkan kualitas dan kuantitas publikasi, paten, dan lisensi, sembari menjalin sinergi kerjasama yang kuat.
Kontribusi
Sebagai salah satu lembaga unggulan di UNAIR, LIHTR memiliki kontribusi yang lengkap dan signifikan. Lembaga ini mengadakan berbagai kegiatan pembelajaran, termasuk pelatihan rutin yang menawarkan pengetahuan dan keterampilan khusus yang sulit didapatkan di tempat lain. Contohnya, pelatihan pemanfaatan teknologi baru untuk penemuan obat-obatan inovatif.
Pada sisi lain, LIHTR menyelenggarakan pelatihan dalam bidang genetika, bioteknologi, hingga pertukaran pengetahuan (knowledge exchange). Lembaga ini juga membuka pintu bagi mahasiswa dari perguruan tinggi lain selain UNAIR untuk belajar secara langsung di LIHTR, menjadikannya pusat pendidikan dan riset yang inklusif dan kolaboratif.
“LIHTR secara konsisten menjalankan perannya dalam bidang penelitian, dengan rutin melakukan riset, publikasi, dan paten, serta menghasilkan berbagai inovasi. Selain itu, LIHTR juga aktif melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat secara rutin,” jelas Ketua LIHTR Andi Hamim Zaidan, MSi PhD.
Salah satu proyek unggulan yang menjadi tanggung jawab LIHTR adalah Airlangga Community Development Hub di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Melalui proyek ini, LIHTR melakukan transfer teknologi dan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat setempat.
Berinovasi dan Berprestasi
Hingga Mei 2024, LIHTR telah menghasilkan 54 inovasi dalam bidang desain industri yang diadopsi oleh berbagai industri. Selain itu, LIHTR bekerja sama dengan FK UNAIR, RSUA, dan distributor terbesar di Indonesia untuk mengembangkan dua alat kesehatan.
“Menariknya, saat ini kami sedang mengajukan izin edar untuk alat kesehatan tersebut ke kementerian. Nantinya, alat kesehatan ini tidak hanya akan dijual secara lokal, tetapi juga di pasar global,” ujar Zaidan dengan penuh keyakinan.
LIHTR juga telah menunjukkan inovasi lainnya di bidang kesehatan. Pada tahun 2023, LIHTR meraih dua penghargaan Anugerah Diktiristek, yaitu sebagai pemenang 2 Anugerah Prioritas Nasional kategori bidang Ekonomi Biru subkategori Ketahanan Pangan dan kategori bidang Ekonomi Digital subkategori Ekonomi Digital. Salah satu inovasi tersebut adalah teknologi digital dalam bidang akuakultur yang berguna untuk pengembangan budidaya.
Tetapkan Target yang Jelas
LIHTR memiliki beberapa target ambisius yang ingin dicapai. Di antaranya adalah menghasilkan artikel ilmiah, properti intelektual, buku, prototipe, hingga inovasi di bidang penelitian. LIHTR juga menargetkan untuk menjalin kerja sama berkelanjutan dengan berbagai industri, serta mendorong riset hingga tahap implementasi.
“Di dalam LIHTR, terdapat banyak sumber daya yang bermanfaat untuk pengujian, produksi, dan penargetan inovasi. Kami juga memiliki beberapa fasilitas utama seperti peralatan laboratorium, laboratorium fisik, serta pendanaan riset dari berbagai sumber, termasuk industri dan sponsor internasional,” ungkap Zaidan.
Andi berharap LIHTR dapat terus berkembang menjadi lembaga yang lebih baik dan lebih besar, serta memberikan kontribusi signifikan baik di tingkat nasional maupun global. Ia menginginkan LIHTR untuk selalu berpegang pada prinsip “Meaningful Research,” yaitu menghasilkan riset yang memiliki dampak besar dan signifikan, serta mampu membantu mengurangi beban negara.
Penulis: Maissy Ar Maghfiroh
Editor: Yulia Rohmawati