Di era teknologi mutakhir ini, di mana ketergantungan kita pada peralatan elektronik, seperti ponsel, telah mencapai puncaknya, ada masalah yang mengintai di balik layar – peningkatan yang mengkhawatirkan dalam limbah elektronik, yang umumnya dikenal sebagai e-waste. Sementara kita semua menikmati kenyamanan dan kemampuan gadget kita, penting untuk mengakui dampak lingkungan dari kemajuan teknologi kita. Menariknya, e-waste bukan hanya tumpukan gadget yang dibuang; ini adalah ladang emas, secara harfiah. Anda mungkin terkejut mengetahui bahwa limbah elektronik mengandung jumlah logam berharga seperti emas (Au) yang lebih tinggi daripada yang Anda temukan di beberapa sumber yang bersih. Simpanan harta karun tersembunyi logam berharga ini memberikan peluang untuk pemulihan sumber daya yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Masuklah pahlawan dalam cerita ini: adsorpsi. Ini adalah teknik yang sangat kuat untuk secara selektif menghilangkan atau mendaur ulang logam, dan ini telah menjadi permainan pembalik dalam pencarian ekstraksi logam berharga dari e-waste. Untuk membuat proses ini efisien dan hemat biaya, para peneliti telah mengembangkan adsorben berbasis biomassa yang telah difungsikan. Salah satu adsorben luar biasa seperti itu adalah karbon aktif yang telah dimodifikasi. Ini seperti jubah superhero di dunia pemulihan logam. Adsorben biomassa ini memiliki kapasitas adsorpsi yang cukup tinggi. Sekarang, apa yang membedakan adsorben biomassa ini dari yang lain adalah keberadaan cairan ionik (IL). Bahan khusus ini mempercepat proses adsorpsi, berkat interaksi yang cocok dengan kompleks logam. Dalam istilah yang lebih sederhana, IL bersinergi dengan sempurna untuk memastikan logam berharga terkunci dengan aman.
Salah satu pencapaian terbesar adsorben biomassa ini adalah kemampuannya untuk menyerap logam berharga secara kuantitatif dari larutan asli hasil pencucian limbah ponsel. Dengan kata lain, ini dapat secara efisien memisahkan barang yang bagus dari komponen yang kurang berharga, memastikan bahwa logam berharga tidak terbuang sia-sia. Tetapi cerita ini tidak berakhir di sini. Setelah adsorben telah menyelesaikan tugasnya, saatnya bagi pahlawan untuk melangkah dan menyelamatkan hari sekali lagi. Inilah tempat konsep desorpsi sekuensial masuk. Dan akhir yang spektakuler? Pemulihan emas yang sukses dari larutan desorpsi dengan menggunakan proses reduksi elektrokimia. Ini seperti seorang pesulap menarik kelinci dari dalam topinya, kecuali ini adalah emas yang dikeluarkan dari udara tipis. Proses elegan ini memastikan bahwa emas yang diekstraksi dari e-waste menemukan jalan menuju produk murni yang mengkilap, siap untuk digunakan kembali.
Sebagai kesimpulan, era teknologi mutakhir telah memberikan kita kenyamanan dengan adanya gadget dan tantangan dalam mengelola limbah elektronik. Namun, dengan solusi inovatif adsorpsi dengan biomassa, kita dapat mengubah tantangan ini menjadi peluang. Kami tidak hanya membuang e-waste; kami menambangnya untuk harta tersembunyi, mendaur ulang logam berharga seperti emas, dan melakukannya dengan cara yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Itu adalah situasi yang saling menguntungkan, di mana teknologi dan alam dapat hidup berdampingan secara harmonis, dan itu adalah sesuatu yang dapat kami semua dukung.
Penulis: Dr. Eng. Moch. Lutfi Firmansyah, S.Si., M.Phil.
Jurnal: Functionalization of Biomass-derived Activated Carbon and Electrochemical Reduction for the Recovery of Gold from Mobile Phone Leachate