Deteksi obat-obatan dalam sampel biologis seperti darah, urin, dan hati masih menjadi tantangan besar dalam dunia forensik. Kompleksitas komposisi matriks biologis sering kali mengganggu proses ekstraksi dan deteksi, sehingga diperlukan metode yang efektif, cepat, dan andal. Salah satu metode yang kini banyak digunakan adalah QuEChERS, akronim dari Quick, Easy, Cheap, Effective, Rugged, and Safe, yang awalnya dikembangkan untuk analisis residu pestisida.
Metode QuEChERS kini telah mengalami berbagai modifikasi agar dapat diadaptasi untuk keperluan toksikologi forensik, khususnya dalam mengekstraksi obat-obatan dari sampel biologis. Dalam sebuah kajian terbaru, para peneliti menyoroti keberhasilan berbagai variasi metode QuEChERS dalam meningkatkan efisiensi ekstraksi, dengan menggunakan kombinasi pelarut, garam penyangga, dan sorben yang berbeda-beda.
Penelitian ini mengulas bagaimana penyesuaian formula QuEChERS dapat menghasilkan ekstraksi yang lebih bersih dan akurat, serta mengurangi efek matriks yang selama ini menjadi kendala utama. Misalnya, pemilihan jenis sorben tertentu terbukti mampu menghilangkan senyawa pengganggu tanpa mengurangi kadar obat yang ditargetkan.
Selain itu, kajian ini menekankan pentingnya validasi metode dalam setiap penerapan QuEChERS di laboratorium forensik. Validasi tidak hanya memastikan akurasi dan ketepatan hasil, tetapi juga menjamin bahwa metode tersebut dapat direproduksi dengan hasil yang konsisten di berbagai kondisi.
Dengan meningkatnya jumlah penelitian terkait aplikasi QuEChERS dalam toksikologi forensik, diharapkan metode ini dapat terus dikembangkan dan dioptimalkan untuk mendukung proses penegakan hukum. Hasil kajian ini memberikan wawasan berharga bagi para peneliti dan analis laboratorium dalam menyusun protokol ekstraksi yang efisien dan terjangkau.
Upaya ini menjadi langkah penting dalam memperkuat keandalan deteksi obat pada sampel biologis yang kompleks, demi mendukung sistem peradilan yang lebih akurat dan adil.
Penulis: Dr. Sonny Kristianto, S.Si., M.Si.