Universitas Airlangga Official Website

Model Pengendalian Optimal Dinamika Demam Berdarah

Demam Berdarah Dengue
Ilustrasi demam berdarah dengue. (Sumber: merdekacom)

Demam berdarah merupakan masalah kesehatan masyarakat global yang signifikan, terutama menyerang wilayah tropis dan subtropis di dunia. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue, yang ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi. Terutama Aedes aegypti dan pada tingkat lebih rendah, Aedes albopictus. Menurut WHO, sekitar setengah dari seluruh penduduk bumi berisiko tertular demam berdarah. Terutama di daerah tropis dan subtropis seperti Asia Tenggara, Pasifik Barat, dan Amerika. Beban penyakit demam berdarah sangat besar, menyebabkan sekitar 20.000 kematian setiap tahunnya, terutama di kalangan anak-anak.

Dalam beberapa dekade terakhir, pemodelan matematika terus menarik minat para ahli matematika dalam mengeksplorasi perilaku dinamis berbagai penyakit menular termasuk demam berdarah. Memprioritaskan penerapan pengendalian untuk pencegahan demam berdarah dan pengendalian demi efisiensi dan manfaat biaya sangat penting bagi pemerintah, pengambil keputusan, dan pembuat kebijakan. Khususnya di masyarakat dengan sumber daya terbatas di mana penyakit ini merupakan endemik.

Penelitian ini mengkaji model pengendalian demam berdarah yang optimal dengan mempertimbangkan kompartemen tanpa gejala, isolasi, dan kewaspadaan. Dengan memasukkan tiga variabel kontrol yang terdiri dari perlindungan pribadi terhadap gigitan nyamuk menggunakan kelambu berinsektisida (ITN) atau penggunaan pakaian lengan panjang, pengobatan dan pengendalian populasi vektor dengan penyemprotan insektisida. Dengan mengklasifikasikan semua kemungkinan kombinasi intervensi pengendalian ke dalam tiga skenario berbeda, intervensi kontrol tunggal, intervensi kontrol ganda, dan intervensi kontrol rangkap tiga, pengaruh penerapan setiap intervensi kontrol pada setiap skenario diilustrasikan melalui simulasi numerik. Intervensi yang paling efisien dalam setiap skenario diidentifikasi dengan menghitung indeks efisiensi setiap intervensi pengendalian.

Sebaliknya, strategi intervensi pengendalian yang paling hemat biaya pada setiap skenario yang diperoleh. Dengan menggunakan pendekatan rasio pencegahan infeksi, rasio efektivitas biaya rata-rata, dan rasio efektivitas biaya tambahan. Analisis efisiensi menunjukkan bahwa kombinasi dari ketiga intervensi pengendalian optimal merupakan strategi yang paling efisien secara keseluruhan. Dengan demikian direkomendasikan untuk diterapkan guna melindungi dan mengendalikan penularan demam berdarah ketika alokasi sumber daya sudah tersedia. Pada masyarakat dengan sumber daya terbatas, kombinasi perlindungan dan pengobatan pribadi yang optimal dianggap sebagai strategi yang paling hemat biaya. Hal ini dapat diterapkan untuk mengendalikan penyebaran demam berdarah berdasarkan analisis biaya.

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di: https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2772662224000171

Penulis: Prof. Dr. Fatmawati, S.Si., M.Si.

Title: An optimal control model for dengue dynamics with asymptomatic, isolation, and vigilant compartments

Baca juga: Perkembangan Vaksin Demam Berdarah