Universitas Airlangga Official Website

Mutasi Gen VP1 Virus Penyebab Penyakit Mulut dan Kuku

Polimorfisme Nukleotida Tunggal dan Penyakit Rongga Mulut
Ilustrasi mulut (Sumber: KlikDokter)

Penyakit mulut dan kuku (PMK) merupakan penyakit yang sangat menular dan berdampak pada kerugian ekonomi peternak sektor sapi potong dan sapi perah. Turunnya nilai jual sapi potong yang terinfeksi PMK dan menurunnya produksi susu sapi menjadikan peternak resah dengan adanya virus tersebut. Pada tahun 1889, wabah PMK menyebar ke berbagai sektor peternakan di Indonesia sehingga muncul wabah besar pada waktu itu, hingga akhirnya pada tahun 1990 badan Kesehatan Hewan dunia (WOAH) mengakui Indonesia sebagai negara bebas PMK tanpa vaksinasi. Wabah PMK Kembali muncul pada bulan April 2022 di provinsi Aceh dan Jawa Timur. Pertamakali virus terdeteksi pada sapi dan kambing yang diduga kuat  mengalami gejala mirip kasus infeksi virus penyebab PMK. Kasus ini dikonfirmasi dalam Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel yang terdeteksi dari dari tiga daerah (Lamongan, Surabaya, dan Banyuwangi) di Jawa Timur termasuk kedalam serotipe O/ME-SA/Ind-2001e. Dari hasil analisis kekerabatan menunjukkan sampel dalam penelitian ini terklaster menjadi satu dengan sampel outbreak sebelumnya. Terdapat substitusi asam amino pada posisi loop GH gen VP1 (134–160) yang bertanggung jawab atas heterogenitas antigenik. Mutasi terdapat pada posisi C415G, A418G, G420T, G466A, dan G468A. Mutasi A403C hanya terdeteksi pada sampel Lamongan. Terdapat empat substitusi asam amino pada situs antigenic yaitu di S134C, D138E, T140A, dan A156T dan satu substitusi di sampel Lamongan K135Q. Perbedaan asam amino strain sampel lapangan dan strain vaksin berkontribusi besar terhadap respon imun host untuk melawan virus PMK. Penemuan mutasi asam amino pada gen VP1 penting untuk menentukan efektivitas vaksin. 

Penulis: Prof. Dr. Fedik Abdul Rantam

link: https://doi.org/10.14202/vetworld.2024.2469-2476