Universitas Airlangga Official Website

Non-Structural Protein 1 dan Parameter Hematologi sebagai Prediktor Tingkat Keparahan Infeksi Virus Dengue

ILUSTRASI nyamuk penyebab demam berdarah dengue. (Foto: Istimewa)
ILUSTRASI nyamuk penyebab demam berdarah dengue. (Foto: Istimewa)

Infeksi virus Dengue (IVD) merupakan infeksi yang disebabkan oleh Flavivirus, famili Flaviviridae dan disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Indonesia, khususnya di Jawa Timur, kasus IVD masih banyak dilaporkan. Gejala klinis yang muncul seringnya tidak khas, dapat menyerupa flu, demam tifoid, atau gejala infeksi lainnya. WHO-SEARO 2011 membagi manifestasi klinis IVD menjadi demam tidak berdiferensiasi, demam berdarah Dengue (DBD) tanpa atau dengan tanda perdarahan, DBD tanpa atau disertai syok dan expanded Dengue syndrome.

Non-Structural Protein 1 (NS1) merupakan protein nonstruktural virus dengue dengan berat molekul 46-50 kDa. Protein ini diproduksi oleh sel yang terinfeksi virus dengue. Tingkat sirkulasi NS1 selama fase akut dapat dideteksi dalam serum pasien yang terinfeksi. Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa kadar NS1 yang bersirkulasi berkisar antara 0,01-50 g/mL. Variasi kadar NS1 yang bersirkulasi menurut serotipe virus dengue, status kekebalan tubuh (infeksi primer atau sekunder), dan tingkat keparahan penyakit. Hubungan antara kadar NS1 dengan tingkat keparahan IVD masih perdebatkan antar peneliti. Hal ini mendorong peneliti untuk melakukan evaluasi apakah nilai antigen NS1 dapat dijadikan prediktor keparahan IVD. Hasil penelitian telah diterbitkan di jurnal terindeks Scopus, Journal of Medicine and Life.

Penelitan ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross-sectional. Populasi sampel berusia 1-65 tahun dengan keluhan demam <5hari yang berobat atau rawat inap di puskesmas dan rumah sakit wilayah Jember dan Tulung Agung dalam kurun waktu Maret 2019-Februari 2020. Pemeriksaan konfirmasi IVD dilakukan dengan pemeriksaan PCR DENV. Dari total 199 sampel, didapatkan 66 sampel positif DENV PCR dan menjadi sampel penelitian ini. Alat deteksi antigen NS1 menggunakan Platelia Kit Dengue NS1 AG dari Biorad dan hasil berupa rasio. Penilaian tingkat keparahan menggunakan kriteria WHO-SEARO 2011 yang membagi IVD menjadi demam undifferentiated fever, demam berdarah, demam berdarah dengue (tingkat I,II,III dan IV) dan expanded dengue syndrome.

Hasil penelitian didapatkan dari 66 sampel terkonfirmasi IVD, didapatkan 29 sampel NS1(+), 39 NS1(-) dan 1 sampel ekuivokal. Perhitungan sensitivitas NS1 terhadap PCR didapatkan sebesar 44%. Analisis multivariat dilakukan untuk mengetahui parameter yang berpengaruh kuat terhadap nilai NS1. Setelah penyesuaian usia dan jenis kelamin didapatkan hasil leukosit (p=0,004) dengan koefisien regresi 1,683 dan odd ratio (OD) 5,38.

Penelitian ini didapatkan nilai leukosit yang lebih rendah menyebabkan kecenderungan NS1(+) meningkat lima kali lipat. Begitu pula dengan trombosit (p=0,019) memperoleh koefisien regresi sebesar 1,388 dan odd ratio sebesar 4,01. Semakin rendah kadar trombosit, semakin besar kemungkinan ditemukan NS1 positif. Kadar leukosit lebih berpengaruh terhadap nilai NS1 dibandingkan trombosit. Leukosit dan trombosit mempengaruhi nilai NS1 sebesar 30,5%. Probabilitas mendapatkan nilai NS1(+) dengan menggunakan kadar leukosit dan trombosit diperoleh pada saat kadar leukosit <4 x103/L, dan peluang menjadi NS1 (+) sebesar 55%. Jika kadar trombosit <100 x103/L maka persentase NS1(+) adalah 47,5%. Jika kedua parameter tersebut digabungkan, persentase probabilitas NS1(+) meningkat menjadi 82,9%.

Dalam penelitian ini, nilai NS1 dapat membedakan antara demam berdarah yang tidak terdiferensiasi dan demam berdarah pada anak-anak, namun tidak pada kelompok dewasa. Kami mengkonfirmasi bahwa ini adalah penelitian pertama yang menemukan pengurangan NS1 pada DVI ringan pada kohort pediatrik. Para peneliti percaya bahwa NS1 juga mempengaruhi kelompok dewasa. Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan mengevaluasi faktor-faktor lain yang tidak dilakukan dalam penelitian ini.

Artikel dapat diakses dengan DOI 10.25122/jml-2022-0300
Penulis: I Gusti Agung Ayu Eka Putri Sunari, Aryati