Universitas Airlangga Official Website

Olahan Bandeng Sebagai Pemicu Ekonomi Kreatif di Kampung Njarak, Surabaya

Perkampungan yang ada di perkotaan umumnya cenderung berhasil jika terjadi keselarasan antara interaksi publik dengan privasi pribadi, tersedia cukup ruang yang berkualitas untuk masyarakat tinggal, bekerja, dan bermain. Akan tetapi pada kenyataannya masih banyak perkampungan perkotaan (urban village) yang kurang memenuhi kriteria tersebut. Hal tersebut terjadi karena lemahnya perekonomian di daerah tersebut. Kemiskinan masih menjadi salah satu masalah besar, diantaranya yaitu di Indonesia pada tahun 2016 sebanyak 10,9% dari total penduduk Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan. Salah satu penyebab dari hal ini adalah tingkat urbanisasi yang tinggi dari desa ke kota. Dengan lapangan pekerjaan yang terbatas, maka banyak orang yang tidak mendapatkan . Salah satunya yaitu masyarakat yang tinggal di kampung Dolly yang berada di daerah Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya.

Kampung Dolly pada awalnya merupakan sebuah kawasan lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara yang identik dengan kehidupan malam. Saat itu masyarakat yang tinggal di sana saling bekerjasama untuk mendapatkan penghasilan sehingga mampu memutarkan perekonomiannya. Namun beberapa watu kemudian dikeluarkanlah kebijakan dari Pemerintah Kota Surabaya yaitu dengan dilakukannya penutupan lokalisasi Dolly.

Hal tersebut dilalukan dengan dasar yang mengacu pada Undang-Undang terkait larangan adanya tindakan asusila di masyarakat. Dari adanya hal tersebut maka kampung Dolly ini menjadi salah satu kampung yang mengalami penurunan ekonomi yang sangat drastis dimana sangat berdampak besar bagi masyarakat di sekitarnya. Perputaran ekonomi di daerah tersebut sebelum penutupan Dolly bisa mencapai 300-500 juta rupiah semalam. Adanya penutupan Dolly, banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan. Setelah 3.5 tahun, masyarakat masih belum juga mendapat pemulihan ekonomi dari pemerintah. Meski telah berupaya untuk memulihkan perekonomian daerah tersebut, tetapi masih belum cukup untuk memulihkan perekonomiannya. Biaya hidup semakin tinggi dan tidak diimbangi dengan peningkatan pendapatan membuat masyarakat kesulitan untuk memenuhi biaya hidup.

Oleh karena itu dibutuhkan sumber pendapatan lain dengan wirauisaha bagi masyarakat Dolly, yaitu salah satu upayanya dari adanya program pengabdian kepada masyarakat ini, dengan harapan masyarakat di sana lebih mampu mandiri usaha dan berpenghasilan yang baik diantaranya dengan mengenal usaha terkait proses diversifikasi produk hasil perikanan dari olahan ikan bandeng sebagai stimulus ekonomi kreatif. Ikan bandeng sendiri merupakan salah satu spesies ikan yang mempunyai potensi tinggi untuk dilakukan diversifikasi produk olahan pangan. Hal tersebut juga ditunjang dari kelebihan ikan bandeng diantaranya memiliki kandungan protein yang sangat bagus untuk asupan gizi tubuh yaitu sekitar 20,59% lebih besar daripada protein pada daging sapi yang hanya 18,8%, protein pada daging ayam 18,2% dan protein pada telur ayam 12,8%.

Selain itu ikan bandeng juga memiliki rasa gurih sehingga ikan ini banyak disukai oleh masyarakat. Meskipun ikan bandeng mempunyai beberapa kelebihan tersebut, namun kualitas ikan bandeng berpotensi menurun seiring dengan berjalannya waktu. Hal ini dikarenakan kadar air yang cukup tinggi dan komponen daging yang mudah rapuh sehingga ikan bandeng mudah rusak oleh aktivitas mikroorganisme. Upaya untuk meningkatkan daya simpan hasil perikanan melalui proses pengawetan maupun pengolahan, salah satunya yaitu produk olahan nuget bandeng yang aman untuk dimakan.

Berdasarkan terlaksananya  kegiatan pengabdian   kepada         masyarakat,     dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini telah berhasil dan memberikan wawasan terkait pengenalan diversivikasi produk, salah satunya yaitu olahan nugget bandeng. Pendampingan kepada mitra dalam proses produksi mulai dari memilih bahan baku yang berkualitas, pengetahuan tentang penyimpanan, proses produksi dan pemasaran kepada UMKM N’ Jarak Nambe yang dibantu oleh Ibu-Ibu PKK Dasawisma Anggrek, Dolly, Surabaya.

Penulis: Dr.Eng. Patmawati, S.Pi.,M.Si.

Detail tulisan ini dapat dilihat di: https://e-journal.unair.ac.id/JAFH/article/view/40369