Universitas Airlangga Official Website

Olahraga Intensitas Sedang dan Kontinu Dapat Mempercepat Penyembuhan Luka

Olahraga Intensitas Sedang dan Kontinu Dapat Mempercepat Penyembuhan Luka
Ilustrasi Olahraga Renang (sumber: CNN Indonesia)

Pencabutan gigi merupakan tindakan perawatan yang umum dilakukan oleh dokter gigi, yang mana dalam tindakan tersebut dokter gigi harus melepaskan gigi tersebut dari jaringan lunak dan jaringan keras yang ada di sekitarnya. Pada kasus kehilangan gigi, salah satunya karena proses pencabutan, dapat menyebabkan terjadinya malposisi gigi sebelah menyebelahnya, mengganggu efisiensi pengunyahan, problem pada sendi temporomandibular, juga gangguan lain pada rongga mulut. Hingga saat ini kasus pencabutan gigi di Indonesia tergolong masih tinggi. Menurut data Riset Kesehatan Dasar , prevalensi penyakit gigi dan rongga mulut pada tahun 2007 23,2% meningkat 25,9% pada tahun 2013, berikutnya pada tahun 2018 prevalensinya meningkat menjadi 57,6%. Berdasarkan data WHO tahun 2022, sekitar 3,5 miliar penduduk dunia pernah mengalami problem kesehatan gigi dan rongga mulut. Problem yang paling umum adalah gigi berlubang yang tidak mengalami tindakan, pasien datang ke dokter gigi dan meminta giginya untuk dicabut.

Problem yang sering mucul setelah dilakukan pencabutan gigi adalah proses penyembuhan yang lebih lama dari biasanya, yang bisa menimbulkan  keluhan seperti nyeri, perdarahan yang tidak kunjung berhenti, gangguan pengunyahan, gangguan berbicara, bahkan infeksi. Salah satu indicator proses penyembuhan luka adalah pembentukan kolagen, yang mulai terbentuk pada fase proliferasi. Kolagen berperan sebagai matriks ekstraseluler pada area luka. Kolagen membantu proses adesi, migrasi dan proliferasi sel di dalam matriks. Proses penyembuhan luka bisa gagal bila pembentukan kolagen terganggu. Upaya untuk mempercepat proses penyembuhan luka bisa dilakukan dengan pemberian obat-obatan secara farmakologis, menjaga kesehatan rongga mulut, mengganti obat yang dapat menimbulkan reaksi alergi, dan menurunkan keradangan pada luka, juga olahraga.

Tingkatkan Densitas Kolagen

Olahraga merupakan aktivitas fisik yang dapat memberikan manfaat bagi tubuh. Intensitas olahraga dapat ditentukan berdasarkan persentase heart rate (HR), kapasitas kerja maksimal (KKM), dan volume oksigen maksimum (VO2max) intensitas olahraga dapat diklasifikasikan menjadi olahraga dengan intensitas ringan (0-50%), sedang (50%-70%), submaksimal (70%-85%) dan maksimal (lebih dari 85%). Selain itu olahraga juga dapat dibagi menjadi dua tipe berdasarkan ada tidaknya waktu istirahat, yaitu olahraga kontinu (olahraga terus menerus tanpa istirahat) dan olahraga interval (olahraga yang diselingi waktu istirahat). Pada penelitian ini intervensi yang digunakan adalah olahraga intensitas sedang (moderate), kontinu, dengan berenang. Renang dipilih oleh karena merupakan tipe olahraga yang minim cidera, mengaktifkan seluruh tubuh, juga seluruh beban tubuh ditahan oleh air.

Hasil penelitian membuktikan olahraga renang dengan intensitas sedang dan kontinu dapat meningkatkan densitas kolagen sehingga dapat membantu mempercepat proses penyembuhan luka. Hal ini oleh karena olahraga intensitas sedang kontinu dapat meningkatkan volume maksimum oksigen di dalam tubuh sehingga lebih banyak oksigen yang didistribusikan ke seluruh sel dan jaringan tubuh termasuk pada jaringan yang mengalami luka, sehingga membantu meningkatkan densitas kolagen. Selain itu olahraga intensitas sedang kontinu dapat meningkatkan aktivitas sistem simpatis sehingga meningkatkan kontraksi otot jantung. Hal ini berdampak pada peningkatan aliran darah ke seluruh sel dan jaringan tubuh, termasuk pada soket gigi yang diekstraksi, sehingga dapat meningkatkan uptake oksigen, nutrient (vitamin, mineral, asam amino) dan elektrolit menuju ke area luka. Kecukupan oksigen dan nutrient dapat dimanfaatkan untuk membentuk kolagen dalam jumlah yang lebih banyak, sehingga densitas kolagen meningkat, proses penyembuhan luka menjadi lebih cepat.

Penulis : Anis Irmawati

Akses lengkap artikel ada pada link berikut: https://e-journal.unair.ac.id/MKG/index

Baca juga: Ekstrak Jahe Sebagai Pengobatan Anti Jamur Candida Albicans