Universitas Airlangga Official Website

Olahraga Segera Dapat Meningkatkan Penghambat Keradangan pada Obesitas

Foto by Okezone

Obesitas merupakan masalah kesehatan yang terjadi di negara maju dan berkembang. Tren prevalensi obesitas terus berlanjut, diperkirakan pada tahun 2030 20% populasi dewasa dunia akan mengalami obesitas. Peningkatan prevalensi obesitas berbanding lurus dengan peningkatan morbiditas seperti kecacatan, depresi, diabetes melitus, hipertensi, gagal ginjal, penyakit kardiovaskular, dan beberapa jenis kanker. Obesitas juga meningkatkan risiko kematian.

Obesitas adalah suatu kondisi meningkatnya penimbunan lemak. Peningkatan jaringan adiposa dapat menginduksi peningkatan sekresi sitokin proinflamasi dan memicu peradangan kronis tingkat rendah. Peningkatan sitokin proinflamasi dikaitkan dengan kegagalan fungsi metabolik dan keseimbangan glukosa. Olahraga dapat digunakan sebagai terapi fisik dalam memperbaiki gangguan metabolisme sistemik akibat obesitas pada jaringan perifer, termasuk otot, hati, dan sistem saraf pusat, termasuk hipotalamus. Selain itu, olahraga juga dapat digunakan untuk mempertahankan homeostasis sitokin pro dan antiinflamasi.

Tujuan penelitian adalah untuk membuktikan pengaruh latihan ketahanan dan kekuatan intensitas sedang akut terhadap peningkatan kadar IL-6 pada wanita gemuk. Penelitian dilakukan pada  21 wanita obesitas berusia 20-25 tahun, dari kalangan mahasiswa yang dibagi menjadi tiga kelompok. yaitu K1 (kelompok kontrol tanpa intervensi; n=7), K2 (Latihan daya tahan intensitas sedang akut; n=7), K3 (Latihan kekuatan intensitas sedang akut; n=7). ELISA digunakan untuk menganalisis kadar serum IL-6 sebelum dan sesudah latihan. Teknik analisis data menggunakan uji One-way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji post hoc Tukey HSD dengan taraf signifikansi 5%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa  terdapat perbedaan bermakna antara kadar IL-6 serum setelah latihan dan delta (Δ) pada ketiga kelompok (p ≤ 0,01). Hasil post-hoc test Tukey HSD menunjukkan adanya perbedaan bermakna antara kadar IL-6 serum setelah latihan dan delta (Δ) pada K3 dengan K1 (p ≤ 0,01), K3 dengan K2 (p ≤ 0,01), sedangkan tidak ada perbedaan bermakna kadar IL-6 serum (p ≥ 0,05) pada K2 dengan K1.

Secara keseluruhan, penelitian kami menyimpulkan bahwa 35 menit/sesi latihan kekuatan intensitas sedang akut efektif dalam meningkatkan sitokin antiinflamasi, seperti IL-6 pada wanita obesitas. Dari sini secara aksiologis bisa dikatakan bahwa olahraga resisten dengan intensitas sedang dapat menyeimbangkan antara faktor pemicu inflamasi dengan penghambat inflamasi yang berguna untuk menurunkan kondisi inflamasi kronik pada obesitas.

Penulis: Dr. Purwo Sri Rejeki, dr., M.Kes

Informasi detail bisa didapatkan pada hasil riset kami di link :

https://tmfv.com.ua/journal/article/view/1805

Cite

Fansah Adila, Purwo Sri Rejeki and Lilik Herawati, (2023). ACUTE MODERATE-INTENSITY STRENGTH EXERCISE INCREASES ANTI-INFLAMMATORY CYTOKINES IN OBESE FEMALES. Physical Education Theory and Methodology, 23 (1), DOI: 10.17309/tmfv.2023.1.05