Universitas Airlangga Official Website

Optimalisasi Stasiun Kerja dan Postur Kerja Ergonomis untuk Meningkatkan Kepuasan Kerja Pegawai

Kerja di Perpustakaan (sumber: Glints)

Kepuasan kerja pegawai merupakan aspek krusial yang memengaruhi kinerja dan keberlanjutan suatu instansi atau organisasi. Sebagai contoh, Schroeder (2001) menyatakan bahwa kepuasan kerja pegawai dapat menjadi faktor penentu keberhasilan suatu perusahaan. Oleh karena itu, pihak instansi, khususnya Perpustakaan Universitas Brawijaya, perlu memberikan perhatian khusus terhadap faktor-faktor yang dapat memengaruhi kepuasan kerja, seperti kondisi stasiun kerja, postur kerja, dan aspek ergonomis.

Konstruksi dan kawasan gedung yang baik dapat menjadikan individu yang menempati akan merasakan aman, nyaman, serta lebih produktif ketika melaksanakan pekerjaannya, begitupun sebaliknya jika rancangannya tidak tepat dapat menjadikan perasaan individu tidak berdaya serta akan membuatnya stress (Yanuarista, 2013). Workstation ergonomics merupakan area kerja yang berorientasi pada pekerjaan yang berkaitan langsung dengan interaksi manusia terhadap perlengkapan secara fisik, stasiun kerja dipakai untuk menentukan bagaimana lingkungan atau area kerja bisa dirancang dan di sesuaikan dengan pekerja, hal ini berguna untuk mencegah berbagai masalah kesehatan yang akan timbul serta untuk meningkatkan efisiensi, dengan kata lain untuk membuat pekerjaan sesuai dengan pekerja bukan malah sebaliknya memaksa pekerja menyesuaikan dengan pekerjaannya.

Postur kerja adalah pengaturan sikap tubuh ketika sedang melaksanakan pekerjaannya. Seseorang ketika sedang menjalankan pekerjaannya baiknya postur dilakukan secara alamiah sehingga dapat meminimalisir timbulnya cidera musculoskeletal. Pergerakan organ tubuh ketika sedang menjalankan pekerjaan menentukan postur kerja yang bagus (Tarwaka, 2015). Beberapa organisasi dan perpustakaan telah merancang lingkungan kerja mereka dengan beberapa langkah-langkah penerapan ergonomis untuk dapat menyediakan stasiun kerja dan postur kerja yang sesuai untuk dapat meningkatkan kepuasan kerja para pegawai.

Penelitian ini menggunakan instrument berupa angket atau kuesioner. berisi daftar pertanyaan dimana responden tinggal memilih jawaban yang sudah tersedia. Jawaban dibagi menjadi lima tingkatan yaitu, 1. Sangat tidak setuju 2. Tidak setuju 3. Cukup setuju 4. Setuju 5. Sangat setuju. Responden pada penelitian ini yaitu seluruh pegawai yang bekerja di Perpustakaan Universitas Brawijaya yang terdiri atas 5 bidang yaitu: bidang tata usaha, bidang pengembangan dan kerjasama, bidang layanan teknis, bidang teknologi informasi, bidang layanan pengguna yang berjumlah sebanyak 45 orang.

Dalam konteks Perpustakaan Universitas Brawijaya, stasiun kerja dianggap sebagai elemen penting yang dapat memberikan dampak signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai. Konsep dasar workstation ergonomics, seperti yang diutarakan oleh Dempsey (2004), menunjukkan bahwa desain stasiun kerja yang memperhatikan interaksi manusia dengan peralatan secara fisik dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi tingkat stres yang diakibatkan oleh kondisi kerja yang tidak mendukung.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa stasiun kerja di Perpustakaan Universitas Brawijaya dinilai baik oleh pegawai, dengan skor rata-rata sebesar 3,72. Nilai ini

mencerminkan tingkat kepuasan yang tinggi terhadap kondisi stasiun kerja. Adanya pengaturan yang memungkinkan penyesuaian posisi kerja oleh pegawai dapat dianggap sebagai langkah yang positif. Meskipun begitu, penting untuk terus melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap stasiun kerja agar dapat memenuhi kebutuhan dan kenyamanan pegawai.

Postur kerja merupakan faktor kunci dalam mencegah cidera musculoskeletal dan meminimalisir kelelahan pegawai. Dalam hal ini, perancangan postur kerja yang sesuai dengan aktivitas pekerjaan menjadi esensial. Nurmianto (2004) mengemukakan bahwa postur kerja yang baik harus mempertimbangkan sikap tubuh saat bekerja, seperti sikap kerja duduk, berdiri, atau kombinasi keduanya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa postur kerja di Perpustakaan Universitas Brawijaya memberikan kontribusi signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai. Dengan skor rata-rata sebesar 3,27, variabel ini dinilai memadai, meskipun terdapat beberapa aspek yang perlu mendapatkan perhatian lebih lanjut. Pengaturan postur kerja duduk yang sedang, menunjukkan bahwa perpustakaan telah mengambil langkah-langkah untuk meminimalkan kelelahan dan mengurangi tekanan pada tubuh pegawai.

Melihat temuan dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa optimalisasi stasiun kerja dan postur kerja ergonomis dapat menjadi strategi efektif untuk meningkatkan kepuasan kerja pegawai di Perpustakaan Universitas Brawijaya. Langkah-langkah konkrit, seperti terus melakukan pembaruan pada desain stasiun kerja, menyediakan peralatan yang mendukung postur kerja yang alamiah, dan melibatkan pegawai dalam proses peningkatan ergonomi, dapat menjadi solusi yang berkelanjutan.

Dalam menghadapi era tuntutan kerja yang semakin kompleks, perhatian terhadap kesejahteraan pegawai menjadi hal yang strategis. Perpustakaan Universitas Brawijaya telah mengambil langkah yang baik dalam menciptakan stasiun kerja dan postur kerja yang ergonomis, namun perlu dilakukan evaluasi dan peningkatan berkelanjutan. Kesadaran akan pentingnya ergonomi dalam lingkungan kerja perlu terus ditingkatkan, dan pihak manajemen perlu memastikan bahwa perubahan dan perbaikan dilakukan secara berkelanjutan sesuai dengan perkembangan kebutuhan pegawai. Dengan demikian, perpustakaan dapat memastikan tidak hanya kelangsungan hidupnya sebagai institusi, tetapi juga meningkatkan produktivitas dan kepuasan kerja pegawainya.

Hasil analisis nilai uji t untuk pengaruh X1 terhadap Y diperoleh nilai sebesar 2,899. Dimana nilai t 2,899 > 2,018, sehingga dapat disimpulkan bahwa H1a diterima yang berarti terdapat pengaruh variabel X1 terhadap variabel Y. Artinya, semakin baik stasiun kerja di Perpustakaan Universitas Brawijaya, maka kepuasan kerja pegawai akan semakin meningkat. Hasil analisis nilai uji t untuk pengaruh X2 terhadap Y diperoleh nilai sebesar 3,050. Dimana nilai t 3,050 > 2,018, sehingga dapat disimpulkan H1b diterima, artinya terdapat pengaruh variabel X2 terhadap variabel Y. Sehingga dapat digambarkan bahwa semakin baik postur kerja di Perpustakaan Universitas Brawijaya, maka kepuasan kerja pegawai akan semakin meningkat. Berdasarkan hasil uji F dapat disimpulkan bahwa Stasiun Kerja (X1), Postur Kerja (X2), secara simultan berpengaruh terhadap Kepuasan Kerja (Y). Kesimpulan ini diperoleh dari hasil F hitung ,000 < 0,05 yang berarti bahwa variabel (X) secara simultan berpengaruh terhadap variabel (Y).