Penelitian ini dilakukan pada sistem kelistrikan di Surabaya yang terintegrasi dengan microgrid yang dikenal dengan konsep wheeling system. Konsep wheeling berarti menggunakan jaringan utilitas untuk mendistribusikan energi yang dihasilkan oleh microgrid. Penelusuran aliran daya menggunakan metode Power Flow Tracing yang dimodifikasi bertujuan untuk melihat kontribusi masing-masing generator terhadap beban berdasarkan pembebanan real-time dan kondisi surplus energi matahari. Dengan pelacakan aliran daya secara real-time, akan diperoleh kondisi transaksi energi yang akurat. Perhitungan harga menggunakan metode MW-Mile yang dimodifikasi. Setelah mendapatkan harga berdasarkan penelusuran aliran daya, rekomendasi transaksi energi listrik dioptimalkan berdasarkan harga terendah, jarak terdekat, dan kerugian yang hampir dapat diabaikan menggunakan algoritma shortest path yang dikembangkan
Penelitian ini akan mengembangkan suatu algoritma matematika untuk mengoptimalkan penjualan harga listrik dengan menggunakan metode shortest path dan power flow tracing. Pengembangan algoritma shortest path dapat memberikan rekomendasi pada setiap area yang melakukan transaksi energi listrik. Kemudian, transaksi energi listrik ditentukan berdasarkan harga terendah, kerugian terkecil, dan jarak terpendek untuk mendapatkan harga optimal. Algoritma yang dikembangkan pada penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam mengoptimalkan transaksi energi listrik karena memberikan harga terbaik di sisi konsumen dibandingkan dengan hanya menggunakan metode sebelumnya tanpa optimasi.
Dalam mengoptimalkan harga transaksi energi listrik, salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah jenis sistem yang digunakan dalam transaksi energi. Hal ini dikarenakan perbedaan sistem mengakibatkan penggunaan algoritma yang berbeda pula, seperti pada penelitian ini menggunakan sistem beroda dalam melakukan transaksi energi listrik. Maka dalam penelitian ini, model sistem ketenagalistrikan, penelusuran aliran daya, harga, dan algoritma shortest path digunakan sebagai dasar sebelum mengembangkan optimasi algoritma harga transaksi listrik.
Pengembangan algoritma Dijkstra untuk penentuan area transaksi menunjukkan bahwa algoritma ini dapat memberikan rekomendasi pembangkit dengan harga yang paling murah. Hal ini dikarenakan sifat dari jalur terpendek, yaitu dapat menemukan jalur terpendek dalam mencari jalur antara dua node dalam suatu cangkokan. Sedangkan transaksi energi listrik melibatkan letak generator ke beban. Algoritma yang dikembangkan dapat mengoptimalkan penawaran harga transaksi energi listrik bagi konsumen. Target pemerintah dalam memanfaatkan energi terbarukan secara besar-besaran dapat terpenuhi karena murahnya harga energi terbarukan yang ditawarkan. Algoritma ini sangat cocok untuk perdagangan energi berbasis sistem wheeling.
Penulis: Rezi Delfianti
Unit kerja: Prodi Teknik Elektro, FTMM-Unair
Link: https://praiseworthyprize.org/jsm/index.php?journal=iremos&page=article&op=view&path%5B%5D=26997