Universitas Airlangga Official Website

Pekerja di Industri Tekstil Berbahan Baku Serat Kapas Berisiko Mengalami Penurunan Fungsi Paru

Foto by Liputan6

Kain yang berbahan baku serat kapas, yang sering disebut sebagai kain katun merupakan salah satu jenis kain yang nyaman dipakai terutama di daerah beriklim tropis. Kain katun berasal dari serat alam dari tumbuhan kapas (Gossypium sp.). Serat kapas memiliki sifat higroskopis (menyerap air), mudah kusut, tahan setrika panas, tidak tahan asam mineral, tahan terhadap ngengat, tapi tidak tahan cendawan. 

Produksi tekstil yang berbahan baku serat kapas berpotensi menghasilkan limbah debu kapas yang mengandung endotoksin. Endotoksin adalah molekul lipopolisakarida yang terdapat di bagian lapisan terluar pada bakteri gram-negatif yang terkandung di dalam debu kapas, yang jika terhirup melalui hidung dapat memicu reaksi inflamasi atau peradangan pada saluran pernafasan.

Pekerja di industri tekstil berisiko mengalami paparan terhadap entotoksins secara terus menerus, dan akan menyebabkan efek jangka panjang, salah satunya adalah penurunan fungsi paru. Pada saat pekerja menghirup endotoksin dalam debu kapas dalam kadar yang tinggi, maka akan terjadi penurunan fungsi paru pekerja yang ditandai dengan tidak normalnya FVC dan FEV1. Penurunan fungsi paru dapat menyebabkan gangguan fungsi paru obstruktif dan restriktif. Berdasarkan studi literatur, terdapat beberapa hasil penelitian yang menyatakan bahwa kadar endotoksin dalam debu kapas memiliki hubungan yang signifikan terhadap penurunan FEV1 pada pekerja yang merupakan indikasi terjadinya gangguan obstruktif dan restriktif pada paru-paru.

Selain karena paparan endotoksin dalam debu kapas, faktor risiko lainnya adalah lama kerja dan usia. Kedua faktor ini memiliki hubungan yang berbanding lurus dengan penurunan fungsi paru.  Semakin lama bekerja, paparan endotoksin dalam debu kapas semakin semakin banyak, sehingga risiko terjadinya penurunan fungsi paru lebih besar. Penurunan fungsi paru juga diperberat dengan pertambahan usia pekerja. Semakin tua seseorang terjadi penurunan pada kekuatan otot pernapasan, daya pengembangan paru, kapasitas vital, FVC dan  FEV1.

Pekerja yang terus menerus terpapar debu kapas yang mengandung endotoksin memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami gangguan fungsi paru. Untuk itu perlunya dilakukan langkah untuk mengurangi risiko antara lain mengenakan alat pelindung diri saat bekerja, melakukan modifikasi proses yang dapat mengurangi paparan debu kapas, dan memberikan ventilasi yang memadai sehingga proses pertukaran udara dalam ruang kerja selalu lancar.

Oleh: Retno Adriyani

Judul   : Exposure to Endotoxins as a Risk Factor for Decreased Lung Function in Workers in the Cotton-Based Textile Industry: Literature Review. Link     : https://ejournal.kesling-poltekkesbjm.com/index.php/JKL/article/view/490