Luka bakar kini dianggap sebagai salah satu bentuk trauma yang dapat mempengaruhi kualitas hidup manusia dan hewan. Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun Binahong yang campur dengan Rimpang Kunyit dalam sediaan gel terhadap jumlah fibroblas, sebagai salah satu penanda penyembuhan luka. Sediaan diberikan secara topikal pada luka bakar derajat dua pada tikus percobaan dengan konsentrasi 1,25%, 2,5% dan 5%. Sebagai pembanding, digunakan juga kelompok tikus sehat dan kelompok tikus dengan derajat luka bakar yang sama, tetapi diberikan obat standart untuk penanganan luka baka, yaitu Sulfadiazine 1%.Pembuatan luka bakar dilakukan pada otot punggung bagian belakang tubuh tikus, dan terapi diberikan secara topikal dua kali sehari, dimulai sesaat setelah dibuat luka bakar.
Pengambilan sampel kulit dilakukan pada hari ke 15. Pemeriksaan histopatologi dilakukan dengan menghitung sel fibroblas pada area luka. Berdasarkan hasil penelitian, konsentrasi 5% sediaan gel memberikan hasil yang terbaik dengan jumlah fibroblas tertinggi dibandingkan perlakuan yang lain. Pada hari ke-15 proses kesembuhan luka yang memasuki fase proliferasi, fibroblas akan mengalami pemningkatan jumlah. Pada fase ini, fibroblas diperlukan untuk menghasilkan kolagen. Jumlah kolagen yang dihasilkan seringkali melebihi yang diperlukan. Tetapi tubuh memiliki mekanisme untuk memanfaatkan saja kolagen sesuai yang diperlukan. Hal ini dilakukan tubuh dengan mendegradasi kelebihan kolagen tersebut.
Dengan kandungan senyawa di dalam daun Binahong dan Rimpang Kunyit, misalnya flavonoid, polifenol, tanin dan senyawa lain, maka proses kesembuhan luka bakar dapat berjalan dengan baik. Kandungan senyawa tersebut memiliki aktivitas yang sangat baik sesuai dengan proses dan komplikasi selama proses kesembuhan luka. Misalnya aktivitasnya sebagai anti radang, anti oksidan, dan anti bakterial. Kesimpulannya, kombinasi daun Binahong dan Rimpang Kunyit dalam sediaan gel dengan konsentrasi 5% berpotensi menjadi pengobatan efektif luka bakar derajat dua yang ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah fibroblas.
Penulis: Wiwik Misaco Yuniarti