Universitas Airlangga Official Website

Pemanfaatan Limbah Cangkang Kepiting sebagai Bahan Penyerap Logam Berat dari Air

Logam berat dalam air limbah telah mendapatkan perhatian selama bertahun-tahun karena efek yang berbahaya pada kesehatan manusia dan dampaknya terhadap makhluk hidup lain. Selain itu, logam berat juga cukup sulit untuk terurai secara alamiah. Limbah pembuangan industri menjadi sumber kontaminasi logam-logam berat ke lingkungan. Salah satu logam berat yang berbahaya ini adalah kromium. Kromium adalah logam berat yang bersifat toksik, dan merupakan mikronutrien esensial yang diperlukan untuk meningkatkan kerja insulin dalam jaringan tubuh sehingga tubuh dapat mencerna gula, protein dan lemak. Namun demikian, bukti klinis dan laboratorium menunjukkan kromium berpengaruh terhadap keracunan kromium yang bisa menyebabkan kanker. Dampak kelebihan kromium pada tubuh akan terjadi pada saluran pernafasan, ginjal dan hati.

Banyak metode yang telah digunakan untuk meminimalisir jumlah logam berat yang terkandung dalam air. Salah satunya adalah adsorpsi, yang memiliki efektifitas tinggi dan biaya operasi yang cukup terjangkau. Saat ini beberapa bahan penyerap alami telah banyak dikembangkan untuk penyerapan logam berat. Salah satunya adalah kitin yang berasal dari limbah cangkang kepiting. Kitin memiliki banyak manfaat dan telah digunakan sebagai bahan antibakteri, membantu penyembuhan luka, pengolahan air, dan kemasan makanan. Kitin yang telah melalui proses deasitilasi akan menghasilkan polimer alami yaitu kitosan. Kitosan memiliki bentuk yang unik dan memiliki manfaat yang banyak bagi pangan, agrikultur, dan medis. Namun, untuk melarutkan kitosan ini cukup sulit karena kitosan dapat larut apabila dilarutkan pada asam dan viskositas yang tinggi. Pada penelitian kali ini, kitosan dimanfaatkan sebagai bahan penyerap limbah logam berat kromium.

Kitosan yang difungsionalisasi dengan larutan ionik ini mampu bekerja secara efisien dalam menghilangkan kromium dari air. Kitosan dari cangkang kepiting ini memiliki efisiensi penyerapan sebesar 98%. Bahan penyerap dari kitosan ini memiliki efisiensi yang sebanding dengan berbagai bahan penyerap lain untuk menghilangkan logam berat dari air. Terlebih lagi, kitosan ini dapat digunakan dalam proses adsorpsi berkelanjutan sehingga dapat diimplementasikan dalam sistem pengolahan air limbah ke depannya. Kitosan yang digunakan secara berkelanjutan ini dapat digunakan selama 20 jam. Kitosan yang telah digunakan dapat didaur ulang dengan menggunakan asam hidroklorida dan dapat digunakan kembali sebagai bahan penyerap logam berat.

Penulis: Dr. Eng. Moch. Lutfi Firmansyah, S.Si., M.Phil.

Link: https://pubs.rsc.org/en/content/articlelanding/2022/ra/d2ra00064d#! Â