Universitas Airlangga Official Website

Pembedahan Telinga Kembang Kol

Foto by Alodokter

Cauliflower ear atau telinga kembang kol adalah kelainan bentuk telinga yang ditandai dengan penebalan jaringan lunak dan tulang rawan. Kelainan ini dapat disebabkan oleh hematoma atau akumulasi cairan subperichondrial. Akibat terputusnya suplai darah perichondrium, tulang rawan telinga menjadi iskemik, mengakibatkan timbulnya jaringan parut, jaringan fibrotik, pertumbuhan berlebih tulang rawan baru, hingga nekrosis di bawah kulit, yang mengakibatkan perubahan permanen dalam bentuk telinga luar yang menyerupai kembang kol. Pasien telinga kembang kol mencari terapi karena dua alasan: ketidaknyamanan dan estetika. Terkait tatalaksana pembedahan kelainan ini, ahli bedah harus memahami anatomi telinga dan terbiasa dengan variasi alternatif rekonstruksi.  

Tindakan rekonstruksi memerlukan perhatian yang cermat, karena desain telinga yang rumit. Teknik sederhana hingga kompleks telah dikembangkan dalam tatalaksana pembedahan cauliflower ear. Namun, penggunaan teknik sederhana dalam kasus yang parah, seringkali tidak memadai. Sehingga, pada kasus yang lebih rumit, penggunaan teknik yang lebih kompleks seperti penggantian dengan auricular prostesis atau implan atau kerangka kartilago kosta otologus dikembangkan.

Pada studi ini menyajikan laporan kasus seorang laki-laki berusia 25 tahun mengeluhkan bentuk telinga kirinya dan meminta direkonstruksi. Dari riwayat sebelumnya didapatkan keluhan telinga kiri pasien tiba-tiba nyeri, bengkak, dan keluar nanah tanpa diketahui penyebabnya. Pasien telah menjalani beberapa prosedur drainase, didapatkab tulang rawan telinga kiri menebal, dan heliks menyusut menjadi beberapa lipatan, membentuk kelainan berbentuk kembang kol yang meluas ke seluruh telinga. Tidak didapatkan gangguan pendengaran pada pasien. Pasien adalah perokok berat dan setuju untuk berhenti merokok enam bulan sebelum operasi.

Rekonstruksi telinga dilakukan dengan menggunakan kerangka tulang rawan kosta yang diukir menurut panduan pemotongan tiga dimensi dalam perencanaan bedah. Tulang rawan kosta dipilih sebagai kerangka rekonstruksi daun telinga karena kuat dan kaku, serta bentuknya yang melengkung mirip dengan daun telinga luar. Pasca operasi, tidak didapatkan komplikasi operasi pada pasien. Proyeksi dan bentuk telinga pasca operasi mendekati normal. Rekonstruksi cauliflower ear tidak hanya mengoreksi kelainan bentuk telinga, tetapi juga meningkatkan kepercayaan diri pasien dan kualitas hidup pasien. Pasien merasa puas dengan tampilan telinga pasca operasi dan merasa lebih percaya diri setelah operasi.

Memperbaiki telinga kembang kol dengan jaringan parut yang signifikan, jauh lebih sulit daripada merekonstruksi daun telinga dengan kulit yang sehat. Tujuan dari rekonstruksi ialah menghasilkan tampilan telinga yang mendekati normal. Perawatan terbaik terdiri dari sayatan yang tidak mencolok, reseksi jaringan fibrotik tulang rawan yang sedapat mungkin tidak membahayakan integritas struktural telinga, sambil memastikan perfusi yang cukup, dan mengembalikan bentuk alami telinga. Untuk penyediaan tekanan pasca operasi pada telinga yang aman dan efisien, pertimbangan dalam pemilihan metode, drainase, dan pemilihan balutan juga diperlukan. Rekonstruksi tidak hanya memperbaiki bentuk telinga yang mengalami deformitas, tetapi juga meningkatkan rasa percaya diri pasien dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

Penulis : Dr. Indri Lakhsmi Putri, dr., Sp.B.P.R.E, Subsp.K.M(K)

Data tambahan untuk artikel ini dapat ditemukan secara online di

https://journals.lww.com/prsgo/Fulltext/2023/04000/Surgery_of_Severe_Cauliflower_Ear_Deformity.40.aspx