Dalam 100 tahun belakangan ini perkembangan teknologi menjadi sangat pesat. Perkembangan teknologi yang paling terasa saat ini adalah munculnya Artificial Intelligence (AI). Penggunaan AI mulai masif salah satunya dalam menunjang pelayanan medis. AI berperan dalam mengolah data medis termasuk rekam medis, radiologis, desain obat-obatan, sistem manajemen kesehatan dan standarisasi keputusan klinis. Kemudahan ini meningkatkan tenaga kesehatan dan peneliti dalam memilih perawatan yang optimal dan penentuan rencana pengobatan kepada pasien kedepannya. Saran kesehatan dan pembelajaran di seluruh dunia menyadari perlunya pendidikan kedokteran dan reformasi kurikulum untuk mengatasi tantangan yang dihadirkan oleh meningkatnya integrasi data besar dan AI dalam praktik sehari-hari
Namun penggunaan AI masih menimbulkan beberapa problem etik dan praktis utamanya dalam ranah kesehatan anak. Pengobatan anak umumnya akan disesuaikan dengan usia dan berat badan sehingga akan muncul variasi pengobatan pada pasien dengan kondisi serupa. Perkembangan tiap anak yang berbeda juga menjadi isu etik tertentu. Sebab kurangnya pertimbangan usia terhadap algoritma perkembangan anak. Pada beberapa kondisi, AI juga menggunakan data populasi dewasa untuk dibandingkan dengan data anak-anak yang tentunya tidak sepadan.
Studi yang dilakukan terhadap staf pengajar dan residen anak di Indonesia terhadap implementasi AI di dunia medis menunjukkan perspektif yang positif. Utamanya bahwa AI memfasilitasi pembelajaran teori dan skill. Namun masih ada beberapa hambatan dalam implementasi AI di ranah kesehatan anak. Salah satunya bahwa AI membutuhkan basis data digital yang besar. Sedangkan beberapa pengajaran, penilaian, kurikulum dan evaluasinya masih menggunakan teknologi analog. Beberapa saran kesehatan dan pendidikan juga membutuhkan sumber daya yang besar untuk memindahkan akses informasi yang sifatnya hard copy menjadi soft copy untuk terintegrasi dalam database digital. Beberapa juga masih mengalami masalah finansial terkait mahalnya menyimpan data secara digital tersebut. Pelatihan dalam penggunaan AI bagi peserta pendidikan dan staf medis dirasa penting dilakukan. Pelatihan AI dalam menunjang pendidikan kedokteran harus menyertakan program yang membantu mengurangi kelalaian medis, mencegah isu etik yang muncul dari penggunaan AI dan mekanisme untuk mencegah kebocoran data.
Penulis : Ade Wahyuni, dr
Baca juga: Preservasi Cultural Heritage Berbasis Artificial Intelligence