Universitas Airlangga Official Website

Penanda Serologis TORCH pada Kolestasis Atresia Bilier

ILUSTRASI bayi. (Foto: popmama.com)
Ilustrasi bayi. (Foto: popmama)

Atresia bilier terjadi karena etiologi multifaktorial, dan baru-baru ini disarankan bahwa infeksi perinatal dengan TORCH, terutama Cytomegalovirus (CMV), memicu peradangan pada saluran empedu. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi infeksi TORCH pada kolestasis dengan terjadinya atresia bilier dan manifestasi klinisnya. Penelitian ini adalah sebuah penelitian prospektif satu pusat dilakukan pada 113 bayi kolestasis dan dikelompokkan menjadi dua kelompok berdasarkan kepositifan imunoglobulin M dan G (IgM dan IgG). Subyek diuji untuk CMV, Rubella, dan Toksoplasmosis dengan kit ELISA. Manifrestasi klinis, tes laboratorium (Aspartat Aminotransferase (AST), Alanine Aminotransferase (ALT), γ-glutamil transpeptidase (GGT), dan histopatologi hati antara kedua kelompok dianalisis. 

Dari penelitian ini terdapat 113 bayi kolestasis, 94,7% (n = 107) adalah IgG positif CMV, diikuti oleh IgG positif Rubella (47,8%, n=54). Antibodi IgM Rubella dan toksoplasma paling jarang ditemukan pada kolestasis (masing-masing 8% dan 7,1%). Status IgG-positif CMV tercatat lebih tua pada saat timbulnya penyakit kuning. Bayi dengan IgG-positif Rubella memiliki lebih sedikit kejadian kolestasis ekstrahepatik (37,7% vs 62,3%) dan fibrosis hati (39% vs 61%) (p<0,05). Tidak ada perbedaan dalam jenis kelamin, berat badan lahir, usia kehamilan, AST, ALT, GGT, hemostasis koagulasi, dan kelainan USG abdomen berdasarkan penanda penanda serologis (p>0,05). Infeksi CMV paling banyak terjadi pada bayi dengan kolestasis, diikuti oleh infeksi rubella. Infeksi TORCH skrining mungkin diperlukan pada semua bayi dengan kolestasis.

Penulis: Setyoboedi B, Prihaningtyas RA, Octariyandra SM, Arief S. 

TORCH serological marker on cholestasis with the occurrence of biliary atresia and its clinical manifestations. Ro J Pediatr. 2023;72(4):172-6. doi:10.37897/RJP.2023.4.7

Baca Juga: Kejadian Atresia Bilier pada Anak dengan Kolestasis