Universitas Airlangga Official Website

Peneliti UNAIR Pelajari Virus pada Manusia di Jepang

Dr Arif Nur Muhammad Ansori MSi saat berada di Jepang untuk mengikuti program magang pada (15/1/2024) hingga (15/2/2024). (Foto: Dok. Pribadi)

UNAIR NEWS – Dr Arif Nur Muhammad Ansori MSi, sosok peneliti Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga (UNAIR) yang berkesempatan mengikuti program magang penelitian di Jepang. Program ini dilaksanakan pada Division of Genomics and Transcriptomics, The Joint Research Center for Human Retrovirus Infection, Kumamoto University. 

Program magang ini berlangsung pada (15/1/2024) hingga (15/2/2024). Profesor Yorifumi Satou membimbing secara langsung magang penelitian  pada program ini. Pada laboratorium tempat mengikuti program ini, anggotanya berasal dari berbagai negara seperti Bangladesh, Malaysia, Mesir, hingga Jepang.

Arif menceritakan bahwa ia telah mengenal Profesor Satou sejak 2017 lalu saat ia magang penelitian di The International Research Center for Medical Sciences (IRCMS), Kumamoto University. “Kenal Profesor Satou waktu magang di IRCMS waktu itu. Tapi untuk program ini saya kembali menghubungi beliau pada Oktober 2023 dan berkesempatan berangkat tiga bulan setelahnya,” uca peneliti UNAIR itu.

Peneliti UNAIR Pelajari Virus pada Manusia di Jepang

Pada program magang penelitian ini, Arif berkesempatan untuk mempelajari virus pada tubuh manusia. Virus tersebut seperti HIV-1 (Human Immunodeficiency Virus Type 1), HTLV-1 (Human T-cell Leukemia Virus Type 1), SARS-CoV-2 (Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2), dan BLV (Bovine Leukosis Virus). “Hal yang saya pelajari berkaitan dengan virologi, utamanya pada aspek genomik dan transkriptomiknya,” katanya.

Banyak hal yang Arif dapat, salah satunya kesempatan mengenal budaya Jepang lebih dalam. “Manfaatnya banyak seperti meningkatkan kemampuan saat di laboratorium, memperluas jejaring internasional, dan mengenal lebih banyak bahasa serta budaya Jepang,” terangnya.

Pasca pulang ke Indonesia, Arif menuturkan bahwa ia akan tetap fokus untuk mempelajari tentang virus. Nantinya beberapa ide-ide baru akan dibawa ke Indonesia untuk dilakukan penelitian lebih lanjut dan memperluas peluang kolaborasi internasional. 

Bagi Arif kesempatan magang ini merupakan pengalaman yang sangat menyenangkan. “Magang di Jepang memberikan kesempatan yang baik untuk melihat bagaimana penduduk setempat bekerja dengan sangat efisien dan disiplin. Budaya semacam ini bagus untuk membentuk ritme bekerja ketika kembali ke Indonesia,” tuturnya.  

Lebih lanjut, Arif bertekad bahwa ilmu pengetahuan yang ia dapat akan membawa bidang ilmu virologi lebih berkembang. “Ilmu pengetahuan dan teknologi terbaru yang ada di negara maju dapat diadopsi dan diterapkan di Indonesia, utamanya pengembangan bidang ilmu virologi di UNAIR,” tutupnya. 

Penulis: Icha Nur Imami Puspita

Editor: Nuri Hermawan