Universitas Airlangga Official Website

Penentuan Kadar Hormon Anti-Mullerian Serum pada Wanita dengan Prognosis Rendah yang Menjalani Fertilisasi In-Vitro

Prediksi hasil dari partisipan yang diobati dengan fertilisasi in-vitro atau injeksi sperma intracytoplasmic (IVF/ICSI) menggunakan konsentrasi hormon anti-Mullerian (AMH) telah digunakan secara luas. Menurut strategi berorientasi pasien yang mencakup definisi jumlah oosit individual (POSEIDON), responden Bologna dengan prognosis rendah telah berubah dari buruk. Definisi ini membagi prognosis rendah menjadi 4 kelompok. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai kadar AMH darah pada kelompok wanita yang menjalani IVF/ICSI yang diperkirakan memiliki prognosis rendah. Sebuah studi kohort retrospektif di antara 252 peserta yang diduga memiliki prognosis rendah dinilai antara Januari 2016 dan Desember 2019 di Morula IVF, Rumah Sakit Nasional, Surabaya, Indonesia. Kadar serum AMH yang diamati dan tingkat kehamilan dibandingkan di antara 4 subkelompok. Nilai batas AMH adalah 1,7 ng/mL dengan sensitivitas 86,7% dan spesifisitas 70% untuk mendiagnosis wanita dengan prognosis rendah menggunakan kriteria POSEIDON. Tidak ada perbedaan dalam tingkat kehamilan antara kelompok-kelompok tersebut (p-value > 0,05).

Kadar AMH dapat mengindikasikan prognosis yang buruk pada wanita yang menjalani IVF/ICSI sesuai dengan pedoman POSEIDON. Untuk memprediksi prognosis yang buruk pada wanita, nilai ambang batas harus diidentifikasi.

oleh: Prof.dr. Aryati, dr. MS, Sp.PK(K)

Artikel ini bisa di akses di : https://knepublishing.com/index.php/ijrm/article/view/13201