Universitas Airlangga Official Website

Pengaruh Demografi pada Pengeluaran Rumah Tangga untuk Leisure Time

ilustrasi rumah tangga (foto: NU online)

Dalam perekonomian Indonesia, aktivitas rumah tangga memainkan peran penting karena berpengaruh pada kinerja ekonomi nasional. Rumah tangga memiliki peran sebagai konsumen serta produsen barang dan jasa, penyedia faktor produksi tenaga kerja maupun non-tenaga kerja, dan penyedia dana untuk pembiayaan investasi nasional. Dengan kata lain, sektor rumah tangga adalah konsumen terbesar dalam perekonomian sehingga apabila pola konsumsi rumah tangga mengalami perubahan akan mempengaruhi besar permintaan atas barang dan jasa. Seiring dengan perkembangan zaman terdapat pergeseran konsumsi rumah tangga. Pada awalnya konsumsi rumah tangga dominan pada konsumsi barang (goods-based) berubah menjadi konsumsi pengalaman (experience based). Kelompok rumah tangga yang berpenghasilan rendah memiliki elastisitas pendapatan yang tinggi terhadap pengeluaran rumah tangga untuk hotel dan hari libur. Untuk kelompok rumah tangga yang berpenghasilan tinggi memiliki elastisitas yang lebih rendah dibandingkan dengan kelompok rumah tangga yang berpenghasilan rendah namun masih responsif.

Penelitian ini menggunakan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) yang dipublikasikan oleh BPS pada tahun 2020. Terdapat 272.442 rumah tangga yang di survey, yang tersebar di 514 kabupaten dan Kota di 136 Cahyono, H., Farliana, D.W.S., Restikasari, W., dan Santohani, M.P: Probabilitas Pendapatan, Pendidikan, dan Variabel Demografi Lain terhadap Pengeluaran Rumah Tangga untuk Leisure Time Indonesia. teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi logistik biner. Regresi logistik atau dapat juga disebut sebagai model logit adalah metode analisis yang dipakai untuk meninjau hubungan anatra variabel dependen dan independen, dimana variabel dependennya bersifat kategorik.

Peneliti memperoleh kesimpulan koefisien variabel pendapatan, jumlah anggota rumah tangga, dan pendidikan memberikan pengaruh signifikan terhadap pengeluaran rumah tangga untuk leisure time. Selanjutnya koefisien umur KRT, jam kerja, status perkawinan, lokasi tinggal pedesaan, jumlah ART, jenis kelamin, dan pendapatan dapat meningkatkan probabilitas rumah tangga untuk melakukan pengeluaran untuk leisure time. Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka disarankan pemerintah dan para stakeholders industri leisure sebaiknya memperhatikan faktor pendapatan dan demografi masyarakat Indonesia dalam mengembangkan industri leisure. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan dapat mengeksplorasi lebih jauh variabel jumlah ART seperti meninjau dari proporsi anggota rumah tangga yang berusia muda dan berusia lanjut

Penulis: Prof. Dyah Wulan Sari, Dra.Ec. M.Ec.Dev., Ph.D

Baca Juga: Anteseden Niat Perilaku Mengadopsi Digital Syariah Layanan dalam Distribusi ZISWAF