Universitas Airlangga Official Website

Pengaruh Ekstrak Daun Sawo pada Kadar Lipid Serum Darah Mencit Diabetes

Daun Sawo Manila (sumber: koran memo)

Diabetes mellitus merupakan gangguan metabolisme yang dapat ditemukan pada manusia maupun hewan. Penyakit ini ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah yang dapat disebabkan oleh kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya. Insulin memiliki peran penting dalam regulasi metabolism lipid karena mampu menginhibisi Hormone-Sensitive Lipase (HSL) pada jaringan adiposa sehingga sekresi asam lemak bebas dari jaringan adiposa berkurang. Defisiensi atau resistensi insulin dapat menyebabkan aktivasi HSL sehingga asam lemak bebas banyak disekresikan oleh jaringan adiposa. Dislipidemia pada kasus diabetes dikarakteristikan dengan peningkatan kadar Triglyceride (TG), Total Cholesterol (TC), dan Low Density Lipoprotein (LDL), serta penurunan kadar High Density Lipoprotein (HDL).

Penderita diabetes dapat menggunakan obat thiazolidinedione untuk membantu mengontrol kadar gula darahnya. Efek samping dari penggunaan obat ini antara lain seperti kenaikan berat badan, edema, dan meningkatnya kemungkinan fraktur tulang. Berdasarkan data World Health Organization, 80% populasi dunia menggunakan obat berbahan dasar herbal untuk terapi berbagai macam penyakit. Buah, daun, dan seluruh bagian dari daun sawo manila secara tradisional telah digunakan untuk mengobati berbagai penyakit.

Rata-rata kadar normal mencit jantan TC (186,6 ± 10,71 mg/dL), TG (186,6 ± 10,71 mg/dL). HDL (64 ± 5,70 mg/dL), dan LDL (134,6 ± 16,57 mg/dL). Kadar TC, TG, LDL yang meningkat, serta kadar HDL yang menurun merupakan salah satu karakteristik dari dislipidemia pasien diabetes. Pada penelitian ini, pemberian ekstrak daun sawo manila (Manilkara zapota L.) pada mencit diabetes yang diinduksi aloksan selama 14 hari dapat menurunkan kadar TG, LDL, dan TC, serta dapat meningkatkan kadar HDL. Ekstrak daun sawo manila menunjukkan aktivitas antioksidan, antidiabetes, dan antihiperlipidemik. Kandungan oleic acid, linoleic acid, apigenin, senyawa phenol, myricetin, dan caffeic acid pada ekstrak daun sawo manila memiliki efek antihiperglikemik dan hipokolesterolemia. Oleic acid dapat mempengaruhi profil lipid karena mengurangi oksidasi postprandial lipoprotein. Caffeic acid adalah zat antioksidan dan antiinflammatory kuat yang dapat mengontrol kadar ROS, menurunkan lipid peroxidation dan kerusakan sel, sebagian melalui regulasi kadar gula yang apabila dalam nilai tinggi akan menstimulasi pembentukan radikal bebas. Apigenin dapat mengurangi produksi glucosa hepatic dengan cara menurunkan kadar hepatic lipid peroxidation melalui peningkatan aktivitas antioksidan enzim superoxide dismutase (SOD), catalase (CAT), dan GSH hati mencit.

Apigenin ditemukan berperan dalam melindungi tubuh dari penyakit cardiometabolic yang dapat disebabkan oleh gangguan metabolik seperti dislipidemia. Apigenin mampu mendorong penyerapan hepatic LDL dan aktivitas scavenging radikal bebasnya dapat menurunkan oksidasi LDL serta mengurangi pengangkutannya ke jaringan. Apigenin menginduksi aktivasi Adenosine Monophosphate-activated Protein Kinase (AMPK) yang menurunkan kadar Sterol Regulatory Element-Binding Protein (SREBP-1 dan SREBP-2) sehingga menurunkan sintesis cholesterol, asam lemak, dan TG dalam hati. Apigenin mampu menurunkan TC dan TG, diduga karena apigenin membantu dalam penurunan fungsi HMG-CoA reductase dan acetylCoA cholesterol-oacetyl transferase (ACAT).

Penulis : Tridiganita Intan Solikhah, drh., M.Si

Referensi terkait tulisan di atas:

https://epubs.icar.org.in/index.php/IVJ/article/view/151864

Baca juga: Pengaruh Ekstrak Daun Sawo Manila pada Gambaran Histopatologi Pankreas Mencit