Infertilitas mencapai 15% dari seluruh pasangan di seluruh dunia. Dari kasus tersebut beberapa laporan menyatakan 30-50% penyebabnya adalah pria. Rendahnya kualitas sperma pada pria menjadi penyebab infertilitas pada pria.
Penyebab penurunan kualitas sperma pria memang multifaktorial. Faktor genetic, epigentik, gaya hidup, dan adanya komorbid meningkatkan resiko penurunan kualitas sperma pada pria. Salah satu faktor yang menjadi perhatian saat ini adalah masalah metabolic yang tergambarkan dari meningkatnya obesitas. Pada kasus seperti ini, kemungkinan ada permasalahan pada metabolism gula dam juga lemak, ditambah gaya hidup saat ini banyak pria yang malas berolahraga dan mengkonsumsi makanan dengan kadar gula dan lemak tinggi. Akhirnya selama ini lemak memang sering sekali menjadi kambing hitam penyebab sperma yang jelek.
Kami melakukan studi sistematik review, mengumpulkan laporan penelitian yang menghubungkan kadar lemak di dalam serum pria dan dampaknya pada sperma. Ada tujuh penelitian yang sinkron dengan laporan ini dengan jumlah sampel yang cukup banyak. Lima di antaranya konsisten melaporkan ada korelasi yang jelas antara kadar lipid dan kualitas sperma terutama bentuk sperma terutama HDL (lemak baik) dan LDL (lemak jahat).
Mekanisme hubungan ini memang masih kurang jelas, ada beberapa asumsi yang menghubungkan keduanya seperti peningkatan lemak akan meningkatkan radikal bebas pada tubuh pria yang akhirnya merusak sperma. Selain itu, kadar lipid juga mempengaruhi keseimbangan hormone testosterone yang memang diperlukan dalam proses spermatogenesis.
Melihat hasil studi ini,sangat bijak untuk mendorong pria untuk mengatur pola makan dan aktivitasnya untuk menjaga kadar lipid sehingga tidak memperburuk kualitas sperma mereka. Selain itu pengaturan makan dan olahraga bukan hanya baik pada sperma namun juga pada kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Oleh: Cennikon Pakpahan, dr
Sumber Lengkap
Pakpahan, C., Rezano, A., Margiana, R. et al. The Association Between Lipid Serum and Semen Parameters: a Systematic Review. Reprod. Sci. (2022). https://doi.org/10.1007/s43032-022-01040-8