Manajemen logistik adalah suatu ilmu pengetahuan dan atau seni serta proses, mengenai perencanaan dan penentuan kebutuhan pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan pemeliharaan serta penghapusan material/alat-alat(Salim, A. 2012). Dapat disimpulkan bahwa manajemen logistik berpusat pada penataan atau dapat dikatakan perancangan sistem yang mampu mencapai suatu tujuan yakni terpenuhinya efektifitas dan efisiensi yang menunjang fungsionalitas dari setiap material/alat alat yang nantinya memiliki hasil akhir yaitu sampainya produk yang dibutuhkan ke tangan konsumen secara maksimal.Tentunya manajemen logistik yang ideal memperhatikan banyak hal mulai dari manajemen rantai pasok, quality control, manajemen transportasi, procurement, penyimpanan bahan baku, hingga kemajuan teknologi yang berguna bagi kelancaran proses manajemen logistik.
Peran Manajemen Logistik bagi Masyarakat
Pada kuartal kedua tahun 2022 secara berurutan sektor industri, sektor pertambangan, dan sektor pertanian adalah tiga sektor yang paling berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi Indonesia dan tidak dapat dipungkiri bahwa sektor sektor tersebut sangat mengandalkan manajemen logistik sebagai salah satu komponen penting dalam keberhasilannya. Bukanlah hal yang keliru apabila manajemen logistik dianggap memiliki peranan yang cukup krusial bagi perkembangan ekonomi khususnya perekonomian indonesia.
Instansi pemerintahan juga memanfaatkan manajemen logistik sebagai salah satu penunjang keberhasilan program kerja dan untuk memaksimalkan pelayanan publik. Kegiatan dalam logistik, meliputi pelayanan masyarakat, peramalan permintaan, komunikasi informasi, penanganan material, pemrosesan pesanan, pengemasan, dukungan layanan dan komponen-komponen, penentuan lokasi gudang dan pabrik, pengadaan lintas dan transportasi, pengembalian barang, pergudangan dan penyimpanan. Bagi masyarakat umum, manfaat manajemen logistik yang paling dominan dirasakan adalah pada sektor pangan dikarenakan sektor pangan merupakan sektor yang paling dominan untuk menunjang kesejahteraan masyarakat umum dan tentunya akan berdampak pada ketahanan pangan negara.
Ketahanan Pangan
Menurut Undang Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1996 tentang Pangan dan PP 68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan. Ketahanan pangan adalah kondisi di mana terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau.
Ketahanan pangan adalah salah satu komponen terpenting dalam menjaga stabilitas sebuah negara dikarenakan kesejahteraan masyarakat dimulai dari terpenuhinya kebutuhan pangannya. Ketahanan pangan tidak lepas dari sifat produksi komoditi pangan itu sendiri yang musiman dan berfluktuasi karena sangat mudah dipengaruhi oleh iklim/cuaca. Perilaku produksi yang sangat dipengaruhi iklim tersebut sangat mempengaruhi ketersediaan pangan nasional.
Sekitar 43 juta orang bekerja di sektor pertanian di Indonesia, data ini sangat penting dikarenakan sektor pertanian dan agribisnis sangat berpengaruh bagi ketahanan pangan Indonesia. Ketahanan pangan di Indonesia pada tahun 2022 berada pada level 60,2(GFSI, 2022) yang berarti ketahanan pangan Indonesia mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Apabila diingat Kembali ketahanan pangan atau bahkan sektor pangan Indonesia terkena dampak buruk akibat pandemi covid-19 maka dari itu ketahanan pangan indonesia saat ini dapat dikatakan sedang mencoba merangkak pulih.
Manajemen Logistik dan Ketahanan Pangan Indonesia
Ilmu manajemen logistik yang diterapkan dalam bidang pangan biasanya disebut sebagai logistik pangan. Sistem logistik pangan mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian pengadaan pangan, transportasi, pergudangan, distribusi, teknologi, aliran informasi, dan aliran uang, dari penyedia pangan sampai pengguna akhir. Mengoptimalkan manajemen logistik pangan akan sangat menguntungkan bagi ketahanan pangan. Ketahanan pangan khususnya di Indonesia sangat bergantung pada manajemen logistiknya pasalnya indonesia sebagai negara kepulauan sangat membutuhkan adanya sistem yang efektif agar bahan pangan terdistribusikan dengan maksimal hingga sampai ke tangan konsumen.
Pengelolaan logistik pangan untuk produk pertanian relatif kompleks baik dalam hal produksi, distribusi dan konsumsi. Dikarenakan dalam produk pertanian memiliki karakteristik tertentu yang dipengaruhi oleh sistem produksi, sifat produk dan konsumen sehingga sistem logistik harus dilakukan penanganan khusus dan berbeda dengan produk manufaktur. Optimalisasi logistik pangan memang kompleks namun sepadan dengan hasilnya. Apabila manajemen logistik dalam logistik pangan menjadi optimal maka kebutuhan pangan masyarakat akan terpenuhi sehingga akan berpengaruh pada ketahanan pangan negara.
Penulis: Hangger Nandhityo, (Mahasiswa Teknik Industri FTMM UNAIR)