Konjungtiva saat mengalami luka mampu sembuh spontan. Namun pada luka yang luas, penyembuhan luka sering disertai dengan jaringan parut dan kontraksi luka. Banyak kasus penyakit dan trauma mata pada permukaan okular yang menyebabkan defek konjungtiva besar yang sekarang sudah dapat diperbaiki dengan merekonstruksi permukaan okular menggunakan berbagai macam biomaterial, termasuk membran amnion dan Platelet Rich Fibrin (PRF).

Sebanyak 20 ekor kelinci New Zealand jantan (20 mata) dibagi menjadi dua kelompok. Pada kelompok pertama dilakukan eksisi konjungtiva dan penjahitan graft membran PRF pada defek konjungtiva mata kanan, sedangkan kelompok kedua dilakukan penjahitan membran amnion pada defek konjungtiva mata kanan. Pada hari ke-14 dilakukan enukleasi dan dilanjutkan dengan pemeriksaan histopatologi menggunakan imunohistokimia menggunakan antibodi TGF dan kolagen tipe 1 untuk mengevaluasi kadar TGF dan Kolagen tipe 1 pada konjungtiva.

Hasil penelitian setelah 14 hari perlakuan menunjukkan terdapat perbedaan ekspresi TGF Beta yang sangat signifikan antara kelompok AMT dan kelompok PRF (p = 0,007*; <0,05). Tetapi pada ekspresi kolagen tipe 1, tidak terdapat perbedaan ekspresi kolagen tipe 1 yang bermakna antara kelompok AMT dan kelompok PRF (p = 0,791; >0,05).

Membran PRF dan membran amnion terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik dan histopatologi dalam memodulasi ekspresi TGF β. Sedangkan pada pemberian membran PRF dan membran amnion tidak terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik dan histopatologi dalam memodulasi ekspresi kolagen tipe 1.

Penulis: Abdi Roy Nababan, Daniar Indah Suryowati, Evelyn Komaratih, Yulia Primitasari,

Djoko Legowo, Paulus Budiono Notopuro, Hari Basuki Notobroto

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di :

https://www.balimedicaljournal.org/index.php/bmj/article/view/3733

http://dx.doi.org/10.15562/bmj.v11i3.3733