Universitas Airlangga Official Website

Pengaruh Pemberian Pendidikan Anak terhadap Pengetahuan dan Perilaku Orang Tua

Pengaruh Pemberian Pendidikan Anak terhadap Pengetahuan dan Perilaku Orang Tua
Photo by pfimegalife.co.id

Anak-anak merupakan generasi penerus suatu negara dan patut mendapat perhatian khusus. Setiap anak berhak untuk mencapai prestasi yang optimal perkembangan kognitif, sosial, dan emosional untuk mendapatkan masa depan yang lebih baik. Hasil penelitian WHO menunjukkan bahwa secara global, 52,9 juta balita, 54% balita laki-laki, memiliki gangguan tumbuh kembang pada tahun 2016. Sekitar 95% anak dengan gangguan tumbuh kembang hidup pada kelompok berpendapatan rendah dan menengah. Pada tahun 2016, WHO melaporkan prevalensi gangguan tumbuh kembang pada anak balita di Indonesia adalah 7.512 per 100.000 penduduk (7,51%). Sekitar 5 hingga 10% balita diperkirakan mengalami gangguan perkembangan.

Meskipun data mengenai prevalensi keterlambatan perkembangan belum diketahui secara pasti, namun hal tersebut diketahui menunjukkan bahwa sekitar 1% hingga 3% anak di bawah usia 5 tahun mengalami keterlambatan perkembangan secara umum. Data di Kabupaten Sidoarjo pada tahun 2022 menunjukkan bahwa angka kejadian kelainan perkembangan pada balita sebanyak 115 dan balita yang dirujuk ke rumah sakit sebanyak 87 balita. ke rumah sakit dari laporan Kabupaten Sidoarjo tahun 2022. Balita yang mengalami kelainan tumbuh kembang di Puskesmas Tarik tahun 2022 sebanyak 15 balita dan yang dirujuk ke RS sebanyak 5 balita dari Puskesmas Tarik tahun 2022.

Hasil Riset Kesehatan Nasional tahun 2018 menunjukkan bahwa proporsi anak usia 0 – 59 bulan yang memiliki buku Kesehatan Anak dan Ibu Anak (KIA) berbahasa Indonesia dan dapat menunjukkannya sebesar 49,7%, yaitu pencatatan buku KIA berdasarkan isi pemantauan perkembangan balita sebesar 45,6%.  Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Provinsi Jawa Timur tahun 2018 menunjukkan bahwa jumlah buku anak kepemilikan sebesar 64,27% pada anak usia 0 – 59 bulan, untuk pencatatan buku KIA berdasarkan isi pada anak umur 0-59 bulan pada bagian pemantauan perkembangan adalah 49,13%.

Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Kabupaten Sidoarjo, jumlah pemilik buku KIA dan mampu menunjukkan buku KIA yang dimiliki adalah 49,34%, untuk pencatatan buku kesehatan Ibu dan Anak berdasarkan isi bagian pemantauan perkembangan 64,89%. Penelitian pendahuluan dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Tarik dengan mengambil sampel sebanyak 10 orang. Data yang diperoleh dari studi pendahuluan adalah 10 KIA belum semuanya terisi pada daftar periksa pemantauan tumbuh kembang balita. Upaya peningkatan pengetahuan dan perilaku yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Tarik oleh tenaga kesehatan dan kader yaitu oleh melakukan sosialisasi, edukasi, dan motivasi kepada keluarga untuk memantau perkembangannya dengan menggunakan buku KIA.

Pendidikan yang diberikan oleh tenaga kesehatan dan kader selama ini melalui penyuluhan pada kegiatan kelas balita, pos gizi, dan juga pada acara posyandu balita. Edukasi yang diberikan menekankan bahwa pemantauan pembangunan dapat dilakukan dengan cara pengisian checklist perkembangan pada buku KIA sesuai usia balita yang dapat dilakukan oleh orang tua atau keluarga. Mayoritas responden yang mengikuti penelitian berusia 20-35 tahun (80,5%) dari total responden. Karakteristik responden juga dipelajari dan diperoleh data dari kelompok intervensi adalah terdapat keragaman pendidikan ibu mulai dari sekolah dasar hingga pendidikan tinggi, dengan mayoritas ibu responden berpendidikan SMA (53,2%) dan perguruan tinggi (31,2%).

Karakteristik yang diperoleh mengenai pekerjaan ibu yaitu mayoritas responden adalah ibu tidak bekerja yang bekerja sebagai ibu rumah tangga (75,3%). Perbedaan tingkat pengetahuan orang tua sebelum dan sesudah diberikan pendidikan mengalami peningkatan. Hasil uji beda tingkat pengetahuan menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test dengan tingkat α = 0,05 menunjukkan nilai ρ = ​​0,001 yang berarti bermakna dan signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perubahan pengetahuan antara sebelum dan sesudah diberikan edukasi tentang pemantauan perkembangan menggunakan buku KIA.

Penulis: Putri Prawati, Budi Utomo, Astika Gita Ningrum, Ratna Dwi Jayanti

Artikel ini dapat diakses pada link: https://wjarr.com/sites/default/files/WJARR-2024-1957.pdf

Baca juga: Faktor Pendukung Pelaksanaan Skrining Hipotiroid Kongenital