Universitas Airlangga Official Website

Pengaruh Renang Terhadap Kadar Hormon Serotonin

ilustrasi orang berenang (sumber: gramedia)

Unair News – Kelebihan berat badan merupakan penyakit metabolik yang telah menjadi epidemi secara global. Prevalensi kelebihan berat badan meningkat baik di negara maju maupun berkembang dan merupakan salah satu kondisi yang juga berkaitan dengan peningkatan risiko timbulnya masalah kesehatan. Meskipun ada banyak faktor yang berkontribusi terhadap hal tersebut kelebihan berat badan, ketidakseimbangan antara asupan kalori dan pengeluaran energi merupakan salah satu penyebab utama penyebab penambahan berat badan. Otak berperan penting dalam mengendalikan dan menghambat respons makan berlebihan. Serotonin merupakan neurotransmitter yang mengatur berat badan dan asupan makanan. Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa orang yang kelebihan berat badan memiliki kadar hormon serotonin yang lebih rendah tingkat daripada individu dengan berat badan normal. Studi lain juga melaporkan adanya hubungan negatif antara kadar hormon serotonin dan indeks massa tubuh (BMI). Penurunan kadar serotonin berdampak pada peningkatan gangguan kesehatan dan depresi. 

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh intervensi latihan renang selama 4 minggu terhadap peningkatan kadar serotonin mencit jantan. Peneliti membagi tikus jantan menjadi tiga kelompok yaitu: COG (tanpa intervensi), MEG (olahraga pagi intensitas sedang), dan AEG (olahraga sore intensitas sedang). Latihan pagi dan sore dengan beban 5% dari total berat badan mencit. Latihan selama empat minggu dengan frekuensi tiga kali seminggu selama 70% dari durasi maksimal per sesi. Pengambilan darah dilakukan 2×24 jam setelah intervensi.  Kadar serotonin serum diukur menggunakan ELISA. Teknik analisis data menggunakan uji one way ANOVA dengan software SPSS versi 17. Rata-rata kadar COG serum serotonin adalah (56,29 ± 3,59 ng/ml), MEG (86,21 ± 18,44 ng/ml), AEG (82,73 ± 25,15 ng/ml), dan (p<0,05). 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa olahraga intensitas sedang pada pagi dan sore hari meningkatkan kadar serotonin serum pada tikus jantan. Oleh karena itu, latihan renang pagi dan sore dengan intensitas sedang dapat mengendalikan dan menghambat respon makan berlebihan yang muncul dari serotonin. Untuk itu membuka penelitian lebih lanjut olahraga dan serotonin pada manusia.  

Penulis: Dr. Purwo Sri Rejeki, dr., M.Kes

Informasi detail terdapat pada hasil riset kami di link : 

https://brill.com/view/journals/cep/19/4/article-p361_9.xml

Sitasi 

KW Wigati, MP Bintari, PS Rejeki* , CDK Wungu, A. Pranoto, HK Setiawan, RN Ramadhan, M. Munir dan S. Halim (2024). The effect of 4 week-long swimming exercise intervention on increased serotonin levels in male mice (Mus musculus). Comparative Exercise Physiology, 19: 361-370