Pemasangan implan di kedokteran gigi untuk menggantikan akar gigi yang hilang, memerlukan terjadinya osseointegrasi. Osseointegrasi adalah perlekatan antara permukaan implan endoseous dengan tulang alveolar, yang penting untuk keberhasilan dan stabilitas implan jangka panjang. Proses osseointegrasi memakan waktu sekitar 3 sampai 6 bulan, sebelum dapat dilanjutkan pemasangan mahkota gigi. Tidak ada standarisasi waktu dalam hal osseointegrasi dan interval waktu pemasangan mahkota gigi. Beberapa upaya telah dilakukan untuk mempersingkat interval ini, antara lain dengan memodifikasi permukaan implan. Upaya lain untuk mempercepat osseointegrasi adalah memodulasi penyembuhan setelah implan ditempatkan, dalam penelitian ini menggunakan Static Magnetic Field (SMF) healing abutment. Static Magnetic Field atau Medan Magnet Statis digunakan sebagai healing abutment untuk menutup bagian atas implan selama masa penyembuhan tulang.
Banyak growth factors atau faktor pertumbuhan yang berperan dalam penyembuhan tulang, termasuk bone morphogenetic protein-2 (BMP-2) dan fibroblast growth factor-2 (FGF-2). Faktor pertumbuhan ini menarik sel mesenkim yang tidak berdiferensiasi ke lokasi luka, memungkinkan terjadinya inflamasi dan proliferasi sel. Penelitian ini bertujuan untuk menilai dampak SMF healing abutment terhadap level BMP-2 dan FGF-2 yang akan berpengaruh terhadap stabilitas awal implan.
Empat puluh implan titanium dipasang pada tulang mandibula pasien, dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok kontrol terdiri dari dua puluh implan titanium yang diberi titanium healing abutment, dan kelompok perlakuan juga terdiri dari dua puluh implan titanium yang diberi SMF healing abutment. Cairan peri-implan sulkus gingiva pasien diambil pada hari ke 3, 10, 30, dan 60 menggunakan periopaper dan kemudian dianalisis dengan enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA) untuk mendapatkan data BMP-2 dan FGF-2.
Hasil dari penelitian ditemukan bahwa level BMP-2 lebih tinggi pada kelompok perlakuan, terjadi peningkatan hari ke 3, 10, 30, dan stabil pada hari ke 60. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan SMF sebagai healing abutment dapat menunjang terjadinya osteogenesis yang lebih baik. Karena level BMP-2 terus meningkat hingga hari ke 30. BMP 2 adalah pengatur utama osteogenesis, dan bertindak sebagai faktor pertumbuhan tulang yang bekerja lambat. Level FGF-2 pada kelompok perlakuan mulai naik pada hari ke 3 dan terus meningkat hingga hari ke 10, kemudian menurun pada hari ke 30 dan 60.
Fibroblast growth factor-2 (FGF-2) merupakan stimulator proliferasi sel dan migrasi, yang penting untuk perekrutan sel ke area implantasi. Penelitian mendapatkan bahwa puncak peningkatan FGF-2 pada hari ke 10 dan menurun karena telah terjadi pembentukan jaringan baru. Selain itu FGF-2 diketahui memiliki kemampuan membentuk tulang yang kuat. Sehingga penelitian ini menunjukkan potensi SMF healing abutment dapat mempercepat tahap awal proses osointegrasi dengan meningkatkan level BMP2 dan FGF2.
Penulis: Prof. Dr. Asti Meizarini, drg,MS
Baca juga: GBR (Guided Bone Regeneration) Sarana Meningkatkan Osseointegrasi pada Implan Gigi