Universitas Airlangga Official Website

Pengaruh Superoksida Dismutase dan Gliadin Melon terhadap Kadar Glutathione Reductase dan Superoksida Dismutase

Pengaruh Superoksida Dismutase dan Gliadin Melon terhadap Kadar Glutathione Reductase dan Superoksida Dismutase
Sumber: Halodoc

Diabetes melitus adalah salah satu penyakit metabolik kronis yang paling umum di dunia. Tanpa penanganan yang tepat, diabetes dapat menyebabkan berbagai komplikasi mata seperti katarak diabetik, retinopati diabetik, dan glaukoma. Retinopati diabetik merupakan penyebab utama kehilangan penglihatan pada orang dewasa di populasi barat. Ini adalah komplikasi mikrovaskular yang paling umum dari diabetes melitus. Menurut data dari The Winsconsin Epidemiologic Study of Diabetic Retinopathy (WESDR), pasien DM yang telah menderita DM tipe 1 selama 20 tahun 99% menderita retinopati diabetes, dan pada pasien DM tipe 2 60% menderita retinopati diabetes. Terdapat banyak faktor yang berkontribusi terhadap patogenesis retinopati diabetik. Pada DM terjadi peningkatan stres oksidatif yang dipicu oleh peningkatan kadar radikal bebas akibat jaringan retina yang mengalami peningkatan produksi dan penurunan pembuangan radikal bebas. Antioksidan terpenting dalam jaringan vitreo-retina adalah SOD yang berperan sebagai pertahanan utama terhadap efek sitotoksik radikal superoksida dan secara efektif melindungi jaringan retina dari oksidasi radikal bebas pada fosfolipid membran. GSH juga dikenal sebagai sistem pertahanan utama dalam retina. Pada manusia, GSH melindungi retina dari efek toksik ROS dan membantu mempertahankan potensi redoks seluler normal.

Superoksida dismutase melon gliadin merupakan salah satu sumber SOD eksogen yang diperoleh dari melon (Cucumis melo). Pemberian SOD melalui ekstrak tanaman yang mengandung antioksidan tidak efektif karena adanya denaturasi antioksidan, terutama bila diberikan secara oral. Hal ini dapat diatasi dengan melapisi SOD menggunakan lipid dan protein. Gliadin gandum yang terkandung dalam Glisodin® berguna sebagai modalitas pengobatan untuk menjaga ketersediaan hayati SOD ketika dikonsumsi secara oral. Gliadin melindungi SOD dari gradasi di lambung karena sifat bioadhesifnya, sehingga meningkatkan perlekatan SOD di epitel usus halus dan memperpanjang masa tinggal SOD di saluran cerna. Selain mencegah akumulasi ROS, melon-gliadin SOD memiliki potensi untuk mengurangi kematian sel dengan menghambat peroksidase lemak dan kerusakan DNA dalam sel, dan diketahui memiliki peran anti-inflamasi dengan mencegah inflitrasi neutrofil dan mengurangi produksi sitokin proinflamasi. Di bidang oftalmologi, penelitian mengenai efek Glisodin terhadap komplikasi retinopati diabetik masih sangat terbatas, tetapi penelitian yang menggunakan sediaan dari sumber SOD eksogen lainnya telah dilakukan. Pemberian SOD eksogen diketahui dapat meningkatkan kadar antioksidan pada jaringan vitreoretinal dan Serum Blood Plasma sehingga diharapkan dapat membantu dalam pencegahan retinopati diabetik.

Penulis: Octarina Ervianti 1 ,Wimbo Sasono 1 , Reni Prastyani 1

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di: https://phcogj.com/article/2409

Baca juga: Literasi Kesehatan, Stres Diabetes, dan Kepatuhan Diet pada Pasien Diabetes Mellitus