Remaja adalah masa dimana seorang individu mengalami peralihan dari kanak-kanak ke dewasa yang ditandai dengan perubahan fisik, biologis, psikologis, dan juga sosial. Organ reproduksi remaja akan mencapai tahap kematangan dan biasa disebut dengan masa pubertas. Karakteristik pubertas pada remaja putri meliputi tumbuh suburnya rambut pada area kewanitaan serta bulu ketiak, lingkar pinggul melebar, mengalami menstruasi, mengencangnya ukuran payudara, kulit semakin terasa halus, serta lebih emosional.
Sebagian remaja putri yang tidak memahami tubuh serta proses reproduksi bisa mengira jika menstruasi merupakan terdapatnya penyakit serta bisa mengalami rasa malu yang amat dan perasaan kotor dikala menstruasi awal mereka. Menurut laporan Kemenkes tahun 2017 banyak remaja perempuan di Indonesia yang tidak memiliki pemahaman yang tepat bahwa menstruasi adalah proses biologis yang normal.
Remaja perempuan baru mengenal menstruasi pada saat menarke dan mereka sering kesulitan membeli atau mendapatkan pembalut saat diperlukan, sehingga menyebabkan menstrual hygiene management (MHM) di Indonesia masih minim. Pada awal menstruasi remaja masih memiliki pengetahuan yang kurang terkait dengan MHM. Pengetahuan dan dukungan teman sebaya sangat diperlukan untuk menunjang MHM yang baik sehingga meminimalkan masalah-masalah kesehatan reproduksi seperti keputihan, gatal-gatal, bahkan dampak panjang seperti kanker serviks. Tujuan penelitian untuk menjelaskan hubungan tingkat pengetahuan dan dukungan teman sebaya dengan menstrual hygiene management (MHM) pada remaja putri .
Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi siswi kelas VII dan VIII SMPN 1 Ngariboyo. Teknik sampling menggunakan proportional simple random sampling, didapatkan 122 responden. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner untuk mengukur variabel tingkat pengetahuan, dukungan teman sebaya, dan menstrual hygiene management (MHM). Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Spearman Rho Test dengan tingkat kemaknaan p<0,005. Ada hubungan tingkat pengetahuan dengan menstrual hygiene management (MHM) pada remaja putri (p=0,000) dan (r=0,619). Remaja putri dengan tingkat pengetahuan tinggi, maka pelaksanaan MHM semakin baik. Remaja putri sebagian besar memiliki tingkat pengetahuan tentang hygiene menstruasi masih kurang, meskipun ada yang memiliki tingkat pengetahuan cukup dan hanya sebagian kecil memiliki tingkat pengetahuan baik. Pengetahuan remaja tentang hygiene organ reproduksi merupakan domain yang sangat penting dalam menentukan perilaku personal individu tersebut. Semakin tinggi pengetahuan seseorang tentang hygiene organ reproduksi semakin baik pula tingkat perilakunya
Ada hubungan dukungan teman sebaya dengan menstrual hygiene management (MHM) pada remaja putri (p=0,000) dan (r=0,534). Arah hubungan yang positif ini menunjukkan semakin tinggi dukungan teman sebaya yang didapatkan oleh remaja putri maka akan semakin baik pula menstrual hygiene management (MHM) pada remaja putri, begitupula sebaliknya. Aktivitas-aktivitas untuk menjaga kebersihan pada saat menstruasi yang dapat dilakukan oleh remaja seperti kebersihan tubuh, cara membersihkan daerah kewanitaan, penggunaan celana dalam, penggantian pembalut, merawat rambut kemaluan, cuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh alat kelamin, dan praktik toileting ketika menstruasi. Praktik MHM yang kurang memadai dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan reproduksi bagi remaja, seperti gatal-gatal, keputihan, infeksi saluran reproduksi, dan kanker serviks
Dukungan dari berbagai pihak diperlukan untuk menggiatkan MHM pada remaja perempuan. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk menentukan metode edukasi kesehatan yang efektif pada remaja perempuan khususnya terkait dengan kesehatan reproduksi.
Penulis: Ni Ketut Alit Armini
Informasi detail dari artikel ini dapat dilihat pada tulisan kami di: https://www.pagepressjournals.org/index.php/hls/article/view/11193