Universitas Airlangga Official Website

Peningkatan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Wanita Pekerja Migran Indonesia Melalui Metode Pembelajaran Studi Kasus

Kesehatan reproduksi pada pekerja migran merupakan hal yang rumit dan sulit ditangani. Pendidikan kesehatan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi. Sebanyak 67% pekerja migran Indonesia adalah perempuan muda dan lebih dari 90% diantaranya bekerja di sektor informal seperti pekerjaan rumah tangga. Karena karakteristik pekerjaannya, mereka mungkin menghadapi beberapa masalah termasuk pekerjaan yang tidak dibayar, kekerasan fisik dan mental, pelecehan, eksploitasi dalam pekerjaan, ketidakpuasan, perselisihan dengan majikan, penyakit, dan risiko hukuman mati. Sejumlah faktor yang diketahui menjadi faktor penyebab terjadinya pelecehan seksual antara lain faktor individu, hubungan, tempat kerja, dan kebijakan terkait. Pelecehan seksual cenderung terjadi pada pekerja migran perempuan muda, keterampilan dan pengetahuan rendah, dan bahasa yang buruk di negara tuan rumah. Kurangnya pengetahuan dan korban yang tidak berani laporan ini membuat pelecehan seksual menjadi lebih sulit untuk ditangani.

Berdasarkan latar belakang di atas kami yang terdiri dari Dr. Hudi Winarso, dr.,Sp.And.,K-SAAM., Dr. Reny I’tishom, M.Si dan dr. Hanna Tabita Hasianna Silitonga, M.Kes melakukan penelitian yang bertujuan untuk menganalisis pengetahuan pekerja migran terkait kesehatan reproduksi melalui metode pembelajaran studi kasus.

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian intervensi. Total responden sebanyak 135 peserta. Intervensi dilakukan pada 3 kelompok pekerja migran perempuan. Intervensi yang diberikan terkait kesehatan reproduksi sebanyak 4 kali pertemuan pada kelompok pertama, 8 kali pertemuan pada kelompok kedua, dan 12 kali pertemuan pada kelompok ketiga. Kelompok 2 dan 3 menggunakan studi kasus sebagai metode pembelajaran. Pengukuran pengetahuan ketiga kelompok dilakukan melalui pre-test dan post-test. Uji statistik menggunakan ANOVA untuk mengetahui perbedaan antar kelompok intervensi dan Uji T untuk mengetahui perbedaan skor pre-test dan post-test.

Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa terdapat perbedaan skor pre-test dan post-test yang signifikan pada semua kelompok dan terdapat perbedaan skor post-test yang signifikan pada kelompok 1 dan 3 sebesar p=0,001.

Kesimpulan dari penelitian ini yaitu pendidikan kesehatan yang diberikan kepada pekerja migran terbukti mampu meningkatkan tingkat pengetahuan terkait kesehatan reproduksi. Kelompok yang mendapat metode pembelajaran studi kasus dan jumlah pertemuan yang lebih banyak, mempunyai tingkat pengetahuan yang lebih baik.

Judul Artikel: Increasing Reproductive Health Knowledge of Indonesian Female Migrant Workers Through Case Study Learning Method

Penulis: Hudi Winarso, Reny I’tishom, Hanna Tabita Hasianna Silitonga

Link Artikel: https://e-journal.unair.ac.id/PROMKES/article/view/52746