Universitas Airlangga Official Website

Pentingnya Mengenal Potensi Diri Melalui Pemahaman Emosional

Valina Khiarin Nisa SPsi Msc sebagai pembicara di EKSPLORE HIMA EKIS pada Rabu (1/11/2023).(Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS –  Banyak yang sudah sadar dengan stigma masyarakat terhadap orang-orang dengan permasalahan mental. Dalam kondisi ini, penting untuk mengenali potensi diri melalui pemahaman emosional. Membantu masalah tersebut, PSDM Himpunan Mahasiswa (HIMA) Ekonomi Islam,  Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga menggelar Extraordinary Potential for Exploring and Development (EKSPLORE) volume dua pada Rabu (1/11/2023).

Bertempat di Aula Soepoyo Gedung ABC UNAIR, pelatihan mentoring motivasi diri dihadiri oleh narasumber Valina Khiarin Nisa SPsi Msc. Pada umumnya literasi kesehatan mental masih terus berkembang, sehat mental sendiri adalah mengenal potensi dirinya, mampu menghadapi tekanan hidup sehari-hari, produktif dan mampu memberikan manfaat pada sekitar. 

“Kami mengadakan EKSPLORE kurang lebih ingin memberikan pengetahuan kepada mahasiswa EKIS, bagaimana cara mengenal emosi dan motivasi diri. Diharapkan teman-teman bisa mengambil ilmu dan bisa mengikuti acara dengan baik kedepan,” ucap Ardian Mochammad Ananda selaku ketua pelaksana.

Valina menekankan emosi negatif yang kita alami sehari-hari bukan berarti jadi pertanda terkena gangguan mental. Namun, jika dampak yang dirasakan sudah destruktif maka gejala tersebut sudah masuk dalam permasalahan psikologis. Banyak juga orang yang menghubungkan antara tingkat iman seseorang dengan terganggunya kesehatan mental.  Tapi secara ilmiah dan fakta, iman mampu menjadi faktor dalam meningkatkan kesehatan mental namun masalah mental tidak hanya semata-mata dikarenakan rendahnya iman seseorang. 

Ada beberapa hal yang menyebabkan masalah emosi terganggu hingga menjadi cemas dan stres. Yaitu, terjadinya transisi kehidupan yang sulit, bencana alam, tekanan dari pihak dalam maupun luar, konflik batin, kondisi medis yang baru didiagnosa dan kejadian spesifik yang membuat sedih berlebihan. 

Menurutnya, stres tidak mungkin dihilangkan dari kehidupan, fokus menyelesaikan masalah dan mengurangi respons emosi negatif. Mulai sadari batasi efek dampak negatifnya, pertahankan kualitas dan vitalisasi diri. Setelah itu, ubah menjadi hal yang merangsang munculnya kapasitas diri secara optimal dan ubah menjadi hal yang bermanfaat. Dengan itu, upaya individu dapat mengubah cara berpikir dan berperilaku agar dapat mengelola setres.

Pentingnya self healing untuk memahami diri sendiri, menerima ketidaksempurnaan, dan membentuk pikiran positif dari apa yang telah terjadi. Menerapkan rasa mindfulness, metode meditasi yang digunakan untuk melatih seseorang lebih fokus terhadap apa yang terjadi disekitarnya. Lakukan self talk dengan kalimat positif dan refleksikan pikiran dan perasaan yang dialami dalam bentuk tulisan.

“Kita bukan manusia sempurna yang bisa terhindar dari masalah, terus belajar untuk mengevaluasi diri namun tidak mengkritisi diri terlalu berlebih,” jelasnya

Penulis: Mutiara Rachmi Karenina

Editor: Khefti Al Mawalia