Masalah jantung bisa jadi serius dan berisiko merenggut nyawa. Di Amerika Serikat, semakin banyak orang yang mengalami masalah jantung yang disebut syok jantung. Jumlah kasus ini naik dari tahun 2004 hingga 2018, khususnya di rumah sakit. Sekitar 2-5% dari orang yang mengalami kegagalan jantung akut juga mengalami syok jantung, dan prevalensinya tinggi di unit perawatan intensif sekitar 14-16%.
Syok jantung bisa disebabkan oleh banyak faktor, seperti sindrom koroner akut, masalah irama jantung, kardiomiopati, toksisitas, dan peradangan jantung. Pengelolaan syok jantung bertujuan untuk mengembalikan fungsi utama jantung. Salah satu hal yang penting dalam penanganan ini adalah memberikan cairan untuk memperbaiki jumlah darah dan aliran darah ke seluruh tubuh.
Namun, bagaimana cara memberikan cairan ini masih jadi perdebatan. Kita harus memberikan cairan yang cukup untuk menjaga aliran darah tanpa memberikan terlalu banyak yang bisa merugikan. Keputusan ini didasarkan pada pemahaman penyebab syok jantung, kondisi pasien, dan penyakit lain yang mungkin ada.
Sebuah penelitian baru-baru ini mencoba menilai bagaimana pemberian cairan mempengaruhi pasien dengan syok jantung. Hasilnya bervariasi, beberapa menunjukkan perbaikan setelah pemberian cairan, sementara yang lain menunjukkan sebaliknya. Penelitian ini mencoba memahami mengapa ada perbedaan ini dan apakah memberikan cairan selalu bermanfaat.
Penelitian ini adalah yang pertama kali mencoba secara rinci mengkaji bagaimana pemberian cairan dapat membantu pada kasus syok jantung. Saat ini, pengobatan untuk syok jantung lebih fokus pada penggunaan obat-obatan tertentu, sementara peran cairan masih menjadi pertanyaan besar. Semoga penelitian ini dapat memberikan wawasan baru dan membantu kita lebih memahami bagaimana cara terbaik mengobati syok jantung.
Para peneliti menggunakan data yang dapat diandalkan untuk menemukan studi yang relevan dan menilai kualitasnya dengan hati-hati. Studi ini membuka peluang untuk pemikiran baru tentang peran cairan dalam mengatasi syok jantung, dan bisa menjadi dasar untuk pengobatan yang lebih baik dan hasil yang lebih baik bagi pasien.
Secara umum, memberikan cairan sangat penting dalam mengatasi syok jantung dengan meningkatkan jumlah sirkulasi darah. Namun, penting untuk memasukkan penggunaan cairan ke dalam strategi pengobatan yang sesuai dengan mempertimbangkan kondisi dan penyebab syok pada pasien.
Pemantauan kondisi jantung, baik yang statis maupun yang dinamis, sangat dibutuhkan untuk memastikan jumlah darah, kontraksi jantung, dan aliran darah ke seluruh tubuh optimal, dan untuk menghindari risiko memberikan terlalu banyak cairan. Meskipun demikian, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengumpulkan bukti lebih lanjut tentang dampak pemberian cairan pada syok jantung.
Penulis: Hendri Susilo
Artikel lengkap dengan judul: Appropriateness of Fluid Therapy in Cardiogenic Shock Management: A Systematic Review of Current Evidence
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0146280623005406?via%3Dihub