Universitas Airlangga Official Website

Penyakit Wellens: Salah Satu Bentukan EKG pada Serangan Jantung yang Membutuhkan Penanganan Segera

Ilustrasi Gambar By Penulis

Penyakit Wellens merupakan salah satu manifestasi dari infark miokard akut tanpa ST-elevasi yang cukup sering dibahas dalam beberapa waktu belakangan. Pada pasien dengan gejala nyeri dada hebat mendadak, seyogyanya kita berpikir kemungkinan adanya serangan jantung. Maka EKG merupakan modalitas pertama yang mudah kita dapatkan di UGD maupun puskesmas. EKG pada penyakit Wellens ditandai dengan gambaran EKG yang tipikal menunjukkan adanya pembuntuan kritis pada pembuluh darah koroner, utamanya pada pembuluh darah koroner kiri, maka standar baku emasnya adalah angiografi koroner segera untuk menentukan lokasi pembuntuan. Pembuntuan lebih dari 70% merupakan indikasi untuk dilakukan tindakan dengan menggunakan balon atau stent (Ring). Apabila pasien tidak dilakukan tindakan, maka sangat mungkin Penyakit Wellens akan berkembang progresif menjadi gagal jantung akut, gangguan irama jantung, bahkan kematian mendadak.

Pada laporan kasus yang kami bawakan, pasien mengalami buntu total pada pada pembuluh darah koroner kiri. Namun pasien memiliki kolateral yang baik, yaitu pembuluh darah kecil yang menjadi jalan alternatif ketika pembuluh darah utama mengalami pembuntuan. Akan tetapi, karena ukuran pembuluh darah alternatif ini jelas tidak sebesar pembuluh darah utama, maka tentu saja tidak mampu menyuplai darah dan oksigen sebanyak pembuluh darah utama. Akibatnya, gejala nyeri dada khas tetap dirasakan akibat otot jantung kekurangan oksigen terutama ketika pasien sedang melakukan aktivitas yang memicu naiknya kebutuhan oksigen. Ketika pembuluh darah utama yang buntu sudah dibuka, maka tentu saja keluhan nyeri dada akan hilang.

Penulis: dr. Mochamad Yusuf Alsagaff, Sp.JP(K), PhD

Informasi lebih detail mengenai artikel ini dapat dilihat pada tulisan kami di: https://doi.org/10.12688/f1000research.125820.1