Universitas Airlangga Official Website

Peran Matrix Metalloproteinases dalam Regenerasi Tulang

IL by WCOS

Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh. Keadaan ini dapat disebabkan oleh trauma benda tajam atau tumpul, perubahan suhu, zat kimia, ledakan, sengatan listrik, gigitan hewan dan pencabutan gigi. Beberapa efek yang timbul ketika luka terjadi adalah hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ, respon stres simpatis, perdarahan dan pembekuan darah, kontaminasi bakteri dan kematian sel.

Proses yang kemudian terjadi pada jaringan yang rusak ini adalah penyembuhan luka yang dapat dibagi dalam beberapa fase yaitu fase hemostasis,  inflamasi, proliferasi, dan remodelling jaringan. Pada luka yang disebabkan oleh pencabutan gigi, akan terjadi proses perbaikan yang meliputi jaringan lunak dan jaringan keras rongga mulut. Jaringan lunak terdiri dari gingiva dan periodontal ligamen, serta jaringan keras merupakan tulang alveolar

Pada saat ini, perbaikan tulang sering dilakukan dengan mengandalkan bone graft. Bone graft dan membran baik resorbable maupun dan non resorable telah sering digunakan untuk terapi perbaikan tulang pada soket pencabutan gigi dan kehilangan bentuk tulang yang berlebihan, dengan harapan mampu mengurangi terjadinya resorpsi yang berlebihan dan mengembalikan bentuk tulang alveolaris seperti bentuk semula, namun penggunaan bone graft memerlukan perhatian dan ketrampilan khusus agar membran kolagen tidak terbuka yang mampu menyebabkan terjadinya infeksi. Pada bone graft terdapat kandungan tulang yang berperan untuk proses osteogenesis, osteoinduction dan osteoconduction. Mekanisme proses penulangan pada bone graft ditentukan oleh asal dan komposisi bahan graft.

Matrix metalloproteinases atau MMPs adalah jenis matriks ekstraseluler yang dapat mendegradasi enzim dan telah terbukti memainkan fungsi penting dalam regenerasi matriks ekstra sel. Di bawah kondisi fisiologis dan patologis, sel-sel tulang mengekspresikan MMP dalam keadaan aktif, dan MMP ini dianggap memiliki peran penting, tidak hanya untuk viabilitas dan fungsi osteoklas, osteoblas, dan osteosit, namun juga pembentukan dan perkembangan seluruh tulang akibat pencabutan gigi.

Lingkungan ekstraseluler diatur oleh proteinase, dan memiliki dampak signifikan pada perilaku seluler yang penting dalam proses biologis, termasuk pemeliharaan sel induk, embriogenesis, metabolisme sel, proliferasi sel, apoptosis, dan pembentukan jaringan. Remodeling tulang dimediasi oleh dua mekanisme yang saling terkait: resorpsi tulang dan pembentukan tulang baru, yang diatur oleh osteoklas dan osteoblas. Setelah pencabutan gigi, tubuh memulai penyembuhan tulang, menghasilkan perbaikan atau regenerasi tulang. Untuk menghasilkan fungsi jaringan dan tulang baru, regenerasi atau perbaikan tulang bergantung pada serangkaian proses yang diatur, termasuk remodeling matriks ekstrasel . Remodeling yang optimal diperlukan dalam semua situasi, dan MMP 2, 9 dan 13 pada beberapa penelitian terbaru dinyatakan  berperan penting dalam proses ini.

Penulis: Dr. Christian Khoswanto, drg., M.Kes.

Jurnal: https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2212426823000751