Universitas Airlangga Official Website

Peran Transforming Growth Factor-Beta pada Anak Diabetes

Peran Transforming Growth Factor-Beta pada Anak Diabetes
Photo by Genbest

Diabetes mellitus tipe 1 (T1DM) merupakan kondisi autoimun yang paling sering ditemukan pada anak-anak, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang dan merusak sel beta pankreas yang memproduksi insulin. Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan kadar gula darah yang berbahaya, dan penanganan kondisi ini memerlukan perawatan medis yang intensif dan seumur hidup. Di Indonesia, jumlah kasus T1DM pada anak terus meningkat, dengan lebih dari seribu anak terdiagnosis antara tahun 2017 hingga 2019.

Salah satu komponen yang berperan penting dalam regulasi sistem imun adalah Transforming Growth Factor-Beta (TGF-β). Sitokin ini berperan dalam mengontrol aktivitas berbagai sel, termasuk sel imun, dan berfungsi untuk menjaga keseimbangan antara respon pro-inflamasi dan anti-inflamasi. Namun, peran TGF-β dalam T1DM masih menjadi perdebatan karena efeknya yang kompleks dan terkadang bertolak belakang. Penelitian terbaru ini bertujuan untuk memahami hubungan antara kadar TGF-β dan T1DM pada anak-anak di Indonesia, yang diharapkan dapat membuka peluang untuk terapi baru atau pencegahan komplikasi.

Penelitian ini menggunakan desain studi kasus-kontrol, melibatkan 26 anak dengan T1DM dan 26 anak sehat sebagai kelompok kontrol. Pengambilan data dilakukan di Klinik Rawat Jalan Endokrinologi Anak dan bangsal anak di RS Dr. Soetomo, Surabaya, dari Oktober 2020 hingga Maret 2021. Pengukuran kadar serum TGF-β dilakukan dengan metode ELISA, dan analisis statistik menggunakan uji Mann-Whitney untuk mengevaluasi perbedaan kadar TGF-β antara kelompok T1DM dan kelompok kontrol.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar serum TGF-β pada anak dengan T1DM secara signifikan lebih rendah dibandingkan dengan kelompok kontrol (1,36 vs 3,54 ng/mL; p<0,001). Temuan ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang melaporkan bahwa kadar TGF-β lebih rendah pada pasien T1DM dibandingkan dengan individu sehat. Rendahnya kadar TGF-β ini menunjukkan adanya gangguan pada sistem imun yang mungkin berkontribusi terhadap perkembangan T1DM.

TGF-β memainkan peran kunci dalam respon tolerogenik T-sel yang dapat mencegah perkembangan autoimun lebih lanjut. Namun, rendahnya kadar TGF-β bisa berarti bahwa anak dengan T1DM memiliki kekebalan yang lebih lemah, sehingga rentan terhadap kerusakan lebih lanjut dan komplikasi jangka panjang. Penelitian ini juga mengungkap bahwa tidak ada hubungan signifikan antara kadar TGF-β dengan durasi penyakit dan kadar c-peptide, yang menunjukkan bahwa faktor lain mungkin turut berperan dalam dinamika penyakit.

Temuan ini memiliki implikasi penting dalam pengelolaan T1DM pada anak-anak. Penurunan kadar TGF-β dapat menjadi indikasi penting dari status imun anak dengan T1DM, yang mungkin berperan dalam strategi perawatan dan pengembangan terapi baru. Pengelolaan T1DM yang lebih baik mungkin memerlukan pendekatan yang tidak hanya menargetkan kontrol gula darah tetapi juga memperhatikan regulasi imun untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada sel beta pankreas.

Selain itu, pemahaman lebih mendalam mengenai peran TGF-β dapat membuka jalan bagi pengembangan obat yang dapat menargetkan jalur sinyal TGF-β, memberikan alternatif bagi terapi konvensional yang ada saat ini. Pengobatan semacam ini berpotensi tidak hanya menstabilkan kondisi pasien tetapi juga mengurangi risiko komplikasi jangka panjang yang sering dikaitkan dengan T1DM.

Penulis: Aditya Primadana

Link: https://scholar.unair.ac.id/en/publications/decreased-serum-transforming-growth-factor-beta-levels-in-indones

Baca juga: Dampak Pandemi COVID-19 Pada Kunjungan Pasien Diabetes