Penelitian ini mengeksplorasi perbandingan efek bekam basah dan latihan terhadap ekspresi brain-derived neurotrophic factor (BDNF) pada hewan coba stroke. Stroke merupakan penyebab utama kematian dan kecacatan diseluruh dunia. Dampak kecacatan akibat stroke mengganggu aktifitas hidup sehari-hari, dan menurunkan kualitas hdiup serta menjadi beban ekonomi keluarga. Mengingat dampak yang ditimbulkan stroke tersebut diperlukan upaya-upaya baik pencegahan maupun terapi yang maksimal. Rehabilitasi mempunyai peran sentral pada pengobatan stroke. Salah satu intervensi rehabilitasi yang selama ini digunakan untuk terapi penderita stroke adalah latihan. Menurut penelitian yang terdahulu, latihan dapat memicu neuroplastisitas dengan memicu BDNF. Brain-derived neurotrophic factor mempunyai peran terhadap proses neural yaitu maturase sinaps, plastisitas sinaps, pertumbuhan neurit dan arborisasi.
Akhir-akhir ini pengobatan alternatif sangat digemari masyarakat, termasuk bekam. Di Indonesia dikenal bekam basah dan bekam kering. Bekam adalah metode pengobatan dimana dilakukan pengekopan dan tusukan yang dikenal dengan bekam basah, sedangkan bekam kering hanya dilakukan pengekopan. Shao tahun 2023 menunjukkan bahwa terapi bekam meningkatkan fungsi penderita stroke. Penelitian ini bertujuan membandingkan efektifitas terapi bekam dan latihan terhadap ekspresi BDNF.
Penelitian ini dirancang post test only design. Terdapat 4 kelompok yang diamatai yaitu kelompok kontrol, kelompok stroke, kelompok stroke dan bekam, dan kelompok stroke dan latihan. Masing-masing kelompok terdiri dari 6 hewan coba. Kelompok kontrol adalah hewan coba yang tidak diberi intervensi apapun. Kelompok stroke adalah hewan coba yang dibuat stroke. Kelompok stroke dan bekam adalah hewan coba yang dibuat stroke kemudian dilakukan bekam. Kelompok stroke dan latihan adalah hewan coba yang dibuat stroke kemudian dilakukan latihan. Parameter yang dipakai adalah ekspresi BDNF pada daerah subventrikel (SVZ).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa paparan stroke hewan coba menurunakan ekspresi BDNF. Hewan coba yang telah dibuat stroke kemudian dilakukan bekam meningkatkan ekspresi BDNF, demikan juga setelah latihan. Namun, bila dibandingkan antara ekspresi BDNF bekam dan latihan maka terdapat peningkatan yang signifikan pada latihan. Peningkatan ekspresi BDNF ini diduga penyebab terjadinya neuroplastisitas pada stroke.
Penulis : Dr. Imam Subadi, dr, Sp.KFR(K)
Baca juga: Metaanalisis Efek Akupunktur dibandingkan Bekam Kering Setelah Melahirkan