Kambing peranakan etawa (PE) merupakan jenis kambing yang banyak dikembangbiakkan di Indonesia. Kambing PE merupakan hasil persilangan antara kambing Kacang (kambing asli Indonesia) dan kambing Etawa yang merupakan jenis kambing India yang didatangkan ke Indonesia. Gigi merupakan bagian penting dari sistem pencernaan. Gigi memiliki fungsi memecah makanan sebelum ditelan. Secara anatomis, gigi terbagi menjadi dua bagian. Pertama, saluran akar, bagian yang tertanam di tulang rahang. Yang kedua adalah mahkota, bagian yang menonjol dari tulang rahang. Akar dan mahkota gigi dihubungkan oleh leher/leher rahim. Mahkota ditutupi oleh enamel, yang merupakan jaringan kristal keras.
Umur mempunyai arti penting dalam peternakan kambing baik untuk tujuan reproduksi maupun pengelolaan lainnya seperti pakan atau umur siap jual. Seperti ruminansia lainnya, estimasi umur kambing PE menggunakan penanggalan gigi seri sebagai acuan. Penentuan semacam ini berguna jika usia kambing tidak melebihi empat tahun. Kemungkinan lain, meskipun jarang digunakan, adalah estimasi usia menggunakan geraham. Gigi, termasuk geraham, dalam bidang arkeologi, merupakan indikator spesies yang dimaksud. Geraham terdiri dari gigi geraham depan dan gigi geraham. Geraham kambing tiga sampai empat pasang. Bidang medial geraham disebut bidang lingual karena menghadap lidah. Bidang lingual molar rahang atas lebih sejajar dengan bidang palatal karena bidang ini menghadap langit-langit. Bidang bukal menghadap pipi. Baik bidang distal maupun bukal tampak sebagai dua segitiga dengan puncak yang lebih tinggi pada bidang lingual. Bidang median adalah bidang yang menghadap bibir dan bidang yang berlawanan dengan arah bibir disebut bidang distal. Bidang oklusal menghadap geraham yang sama tetapi terletak saling berhadapan. Bidang oklusal terdiri dari dua bidang depan dan belakang (bidang mesial dan bidang distal) dan masing-masing bidang dibagi menjadi dua bidang, bidang dalam (bidang lingual) dan bidang luar (bidang bukal). Permukaan bidang lingual dan bukal mengecil sehingga tampak seperti celah yang menyerupai bibir. Secara umum, geraham kambing dicirikan oleh pilar kaprin. Ketiga geraham umumnya memiliki bentuk yang serupa, tetapi secara metrik berbeda, terutama pada bidang oklusal. Perkiraan perbedaan metrik metrik molar disebabkan oleh aktivitas penghancuran pakan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gigi geraham berdasarkan lebar bidang oklusal. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan desain kelompok. Objek penelitian adalah tulang rahang bawah (os mandibula) kambing PE umur tiga sampai empat tahun tanpa membedakan jenis kelamin. Pengukuran juga dilakukan pada gigi geraham rahang atas (maxilla) dari beberapa tengkorak tanpa mandibula masing-masing 14. Pengukuran dilakukan pada satu sisi mandibula (mandibula) atau rahang atas (maxilla) dengan asumsi simetri. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan jangka sorong. Target yang diukur adalah lebar total mahkota gigi geraham I, 2, dan 3 terbesar (MMb11, MMb12; MMb21, MMb22, dan MMb31, MMb32). Data pengukuran dicatat, ditabulasi, dan disajikan dalam bentuk mean dan standar deviasi. Perbedaan ukuran antara lebar molar, takik molar, dan bidang molar adalah dianalisis dengan analisis varians dua arah tanpa interaksi. Perbedaan lebar menjadi signifikan jika hasil pengujian memiliki probabilitas kesalahan kurang dari lima persen. Jika hasil pengujian signifikan, maka diuji dengan Duncan untuk melihatperbedaan pasanganpada taraf lima persen. Kesimpulan didapatkan bahwa tidak terdapat perbedaan lebar lekukan antar geraham, lima dari empat belas geraham yang diperiksa, M1 tidak menunjukkan kripta.
Penulis: Hana Elijani
Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan di
Nama jurnal: Ecology, Environment and Conservation Journal
Link jurnal: http://www.envirobiotechjournals.com/EEC//EEC-1.pdf