Universitas Airlangga Official Website

Perkembangan Baru dalam Strategi Fabrikasi Elektroda Berbasis Asam Amino untuk Meningkatkan Deteksi Elektrokimia Ion Logam

Pencemaran logam berat (HM) akibat industrialisasi dan urbanisasi yang cepat telah mengganggu keseimbangan siklus biogeokimia di udara, air, dan tanah, yang kemudian dapat ditransfer ke tanaman, makhluk air, dan bentuk kehidupan lainnya, mengancam kesehatan manusia melalui rantai makanan. Sumber utama pencemaran adalah limbah yang dibuang dari bahan kimia yang mengandung HM di industri dan pertanian ke lingkungan tanpa perlakuan yang tepat dan efektif. HM dikenal sebagai kontaminan pangan yang paling sulit diatasi karena karakteristiknya yang tidak terurai secara biologis, bioakumulasi, dapat ditransfer, stabil, memiliki waktu paruh yang panjang, dan toksisitas tinggi pada konsentrasi rendah. Mereka dapat masuk ke tubuh manusia melalui udara, air, makanan, atau penyerapan kulit, mengganggu konsentrasi normal yang disumbangkan oleh mineral esensial termasuk Ca, Cu, Mg, dan Zn, dan akhirnya fungsi sistem organ. Paparan akut dan kronis terhadap HM dapat menyebabkan kondisi kesehatan yang merugikan termasuk gagal jantung, disfungsi ginjal, osteoporosis, gangguan neurologis, dan kanker paru-paru. Oleh karena itu, kebijakan dan regulasi yang ketat diterapkan untuk pembuangan dan perlakuan limbah yang mengandung HM. Faktanya, mengadopsi kebijakan tersebut melibatkan metode analisis canggih untuk memantau kandungan HM dalam sampel air, memerlukan penelitian mendalam untuk mengembangkan pendekatan deteksi yang efisien dan dapat diandalkan.

Artikel ini memusatkan perhatian pada berbagai strategi fabrikasi yang menggunakan asam amino (AAs) dalam pembuatan sensor elektrokimia yang dirancang untuk mendeteksi logam berat (HMs). AAs memiliki karakteristik unik yang membuatnya menjadi bahan berharga untuk mendeteksi ion logam berat (HMIs). Artikel ini membahas bagaimana AAs diintegrasikan ke dalam desain sensor dan interaksi mereka dengan HMIs. Artikel ini menekankan berbagai metode modifikasi elektroda, termasuk drop casting, SAMs, elektropolimerisasi, dan polimer cetak molekuler (MIPs). Artikel ini memberikan diskusi komprehensif tentang prosedur persiapan, mekanisme, serta keuntungan dan kerugian yang terkait dengan setiap pendekatan. Selain itu, artikel ini mengeksplorasi wawasan baru tentang penggabungan AAs dengan bahan organik dan anorganik, menyoroti efek sinergis mereka dalam aplikasi sensor. Sepanjang tinjauan, tantangan dan peluang dalam pengembangan sensor elektrokimia disorot, dengan tujuan akhir untuk memajukan sensor generasi baru yang dapat memberikan dampak yang bermakna pada masyarakat modern. Artikel ini dapat dibaca lebih lanjut di https://doi.org/10.1016/j.teac.2024.e00225.