Universitas Airlangga Official Website

Perkembangan Vaksin Demam Berdarah

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (sumber: rspkuboyolali)

Demam berdarah, yang disebabkan oleh virus dengue merupakan masalah kesehatan global yang signifikan dengan jutaan kasus dilaporkan setiap tahunnya. Tidak adanya pengobatan antivirus khusus atau tindakan pencegahan yang efektif telah memicu kebutuhan mendesak akan vaksin demam berdarah. Hal ini memberikan tinjauan komprehensif mengenai pengembangan vaksin demam berdarah. 

Di sisi lain, demam berdarah merupakan masalah kesehatan masyarakat yang signifikan di Indonesia, dimana negara ini mengalami beban penularan virus dengue yang tinggi. Indonesia merupakan negara endemis demam berdarah dan kejadian demam berdarah masih menjadi tantangan tersendiri. Mengingat keberadaan keempat serotipe virus demam berdarah.

Prevalensi penyakit demam berdarah di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain kondisi lingkungan, kepadatan penduduk, dan faktor sosial ekonomi. Nyamuk Aedes aegypti, vektor utama penularan demam berdarah tumbuh subur di daerah perkotaan dan pinggiran kota, sehingga menyebabkan risiko penularan yang lebih tinggi di daerah padat penduduk. Angka kejadian penyakit ini di Indonesia fluktuatif sepanjang tahun, dengan puncaknya pada musim hujan dimana tempat perkembangbiakan nyamuk meningkat.

Demam berdarah menimbulkan beban besar pada sistem pelayanan kesehatan Indonesia. Jumlah kasus yang dilaporkan terus meningkat selama bertahun-tahun, dengan wabah berkala terjadi di berbagai wilayah. Bentuk penyakit yang parah, seperti demam berdarah dengue (DHF) dan sindrom syok dengue (DSS), berkontribusi terhadap morbiditas dan mortalitas yang signifikan, terutama di kalangan anak-anak.

Beberapa faktor risiko berkontribusi terhadap peningkatan penularan virus demam berdarah di Indonesia. Urbanisasi yang pesat dan pengelolaan sampah yang tidak memadai menciptakan tempat berkembang biak yang kondusif bagi nyamuk Aedes. Variabilitas iklim, termasuk pola suhu dan curah hujan, dapat mempengaruhi kelimpahan populasi nyamuk. Faktor sosial ekonomi, seperti kondisi perumahan dan akses terhadap pelayanan kesehatan, juga berdampak pada risiko infeksi demam berdarah.

Pengenalan vaksinasi demam berdarah di Indonesia berpotensi memberikan kontribusi yang signifikan terhadap upaya pengendalian demam berdarah. Namun, penerapan program vaksin demam berdarah memerlukan pertimbangan yang cermat terhadap faktor-faktor seperti efektivitas vaksin, efektivitas biaya, dan integrasi vaksinasi dengan strategi pengendalian vektor yang ada. Program vaksinasi yang menyasar populasi berisiko tinggi dan daerah endemis dapat memberikan dampak yang signifikan dalam mengurangi beban demam berdarah.

Penelitian dan kolaborasi antar mitra lokal dan internasional sangat penting untuk memajukan pengendalian demam berdarah di Indonesia. Studi surveilans untuk memantau peredaran virus dengue, uji klinis untuk mengevaluasi kandidat vaksin pada populasi lokal, dan penelitian operasional untuk mengoptimalkan strategi pengendalian berdasarkan data epidemiologi lokal sangat penting untuk memandu intervensi berbasis bukti.

Mengatasi beban virus demam berdarah di Indonesia memerlukan pendekatan komprehensif yang mengintegrasikan upaya pengendalian vektor, kampanye kesadaran masyarakat, dan program vaksinasi demam berdarah. Upaya berkelanjutan untuk memperkuat sistem pengawasan, meningkatkan infrastruktur layanan kesehatan, dan mendorong keterlibatan masyarakat sangat penting untuk mengurangi dampak demam berdarah terhadap masyarakat Indonesia. Dengan menerapkan pendekatan multi-aspek dan membina kolaborasi, Indonesia dapat berupaya mengurangi beban demam berdarah dan meningkatkan hasil kesehatan masyarakat di negara ini.

Beberapa macam jenis vaksin yang dapat dikembangkan antara lain Live-attenuated vaccines, vaksin hidup yang dilemahkan telah menjadi pendekatan utama dalam pengembangan vaksin demam berdarah. Salah satu vaksin tersebut adalah Dengvaxia® (CYD-TDV), vaksin tetravalen chimeric yang dikembangkan oleh Sanofi Pasteur. Uji klinis telah menunjukkan kemanjuran yang bervariasi pada populasi yang berbeda, dengan efektivitas yang lebih rendah diamati pada individu yang seronegatif. Potensi risiko infeksi virus dengue yang parah pada individu seronegatif bila vaksinasi dikaitkan dengan vaksin ini. Inactivated vaccines, Vaksin yang dilemahkan menimbulkan respon imun dengan menghadirkan antigen virus ke sistem imun. 

Vaksin-vaksin ini terutama menginduksi produksi antibodi penetral terhadap protein virus. Subunit recombination vaccine technology, Pengembangan teknologi vaksin rekombinan subunit terhadap virus dengue melalui ekspresi protein virus atau subunit dalam sistem ekspresi rekombinan, seperti ragi, bakteri, atau sel mamalia. Protein atau subunit yang dipilih biasanya diketahui menginduksi respon imun yang kuat dan memberikan perlindungan terhadap infeksi demam berdarah. Viral vector-based vaccines, Vaksin virus dengue berbasis vektor dikembangkan dengan memodifikasi virus non-patogen secara genetik untuk mengekspresikan antigen virus dengue. Vektor yang umum digunakan termasuk adenovirus, virus stomatitis vesikular (VSV), alphavirus, dan lentivirus. Vektor virus yang dimodifikasi bertindak sebagai sarana pengiriman untuk memperkenalkan antigen virus dengue ke dalam sel inang.

Tantangan ke depan adalah pemahaman yang lebih rinci mengenai respons imun terhadap infeksi demam berdarah dan vaksinasi juga diperlukan, termasuk mekanisme dibalik ADE. Hal ini dapat membantu dalam pengembangan kandidat vaksin baru dan strategi imunisasi, serta dalam memprediksi kinerja vaksin. Kemitraan pemerintah-swasta dapat memainkan peran penting dalam mengatasi tantangan logistik dan ekonomi dalam penerapan vaksin. Pemerintah, organisasi internasional, produsen vaksin, dan LSM perlu berkolaborasi untuk memastikan aksesibilitas dan keterjangkauan vaksin demam berdarah, khususnya di rangkaian terbatas sumber daya.

Penulis:  Teguh Hari Sucipto, Rahadian Zainul, Arif Nur Muhammad Ansori, Ahmad Affan Ali Murtadlo, Viol Dhea Kharisma, dkk.

Judul Artikel: The recent development of dengue vaccine: a review

Informasi detail tentang artikel ilmiah ini dapat dilihat di: https://jmpcr.samipubco.com/article_184982.html