Universitas Airlangga Official Website

Persepsi Mahasiswa tentang Pustakawan sebagai Pendidik pada Virtual Library Instruction Librarians

Persepsi Mahasiswa tentang Pustakawan sebagai Pendidik pada Virtual Library Instruction Librarians
Photo by BBPMP Jatim

Salah satu peran penting pustakawan adalah sebagai pendidik atau instruktur dalam kegiatan literasi informasi, yang berperan langsung dalam mendukung proses penelitian dan pembelajaran mahasiswa. Sebagai pendidik, pustakawan tidak hanya berfungsi sebagai penyedia informasi, tetapi juga sebagai fasilitator pembelajaran yang membantu mahasiswa memahami cara menemukan, mengevaluasi, dan menggunakan informasi secara efektif. Dalam menjalankan peran ini, pustakawan perlu menyiapkan materi ajar yang disesuaikan dengan kebutuhan akademik mahasiswa, mulai dari teknik pencarian sumber daya ilmiah hingga cara mengelola dan mengutip referensi dengan tepat. Materi ini disampaikan melalui kelas-kelas literasi informasi, yang mencakup berbagai tingkat pendidikan, mulai dari program diploma, bachelor, master, hingga doktoral.

Di perpustakaan perguruan tinggi, program library class dirancang untuk memberikan keterampilan informasi kepada mahasiswa di berbagai jenjang pendidikan. Kelas-kelas ini diselenggarakan dalam berbagai format, baik secara tatap muka (face to face) maupun virtual. Sejak pandemi COVID-19 melanda, metode pembelajaran virtual menjadi prioritas untuk menjaga keberlangsungan pendidikan tanpa mengorbankan keselamatan. Meskipun situasi telah membaik, banyak perpustakaan yang masih terus menerapkan pembelajaran virtual sebagai alternatif yang fleksibel dan efektif. Model ini memungkinkan mahasiswa untuk tetap terhubung dengan layanan perpustakaan, terlepas dari lokasi fisik mereka, dan memberikan akses yang lebih luas kepada sumber daya dan bimbingan pustakawan dalam menyelesaikan tugas akademik dan penelitian. Peran pustakawan sebagai pendidik ini tidak hanya membantu meningkatkan literasi informasi mahasiswa, tetapi juga mendukung tercapainya hasil belajar yang lebih baik dan relevan di era digital.

Hasil survei yang dilakukan pada mahasiswa Universitas Airlangga peserta library class yang diselenggarakan secara virtual pada tahun 2023 menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa U terhadap pustakawan sebagai pendidik dalam virtual library class sangat positif. Beberapa persepsi yang berhasil dihimpun dari mahasiswa menyatakan bahwa pustakawan yang juga berperan sebagai pendidik dianggap keren, berpengetahuan luas, suka menolong, memotivasi, dan melek teknologi. Mahasiswa melihat profesi pustakawan tidak hanya sebagai pengelola informasi, tetapi juga sebagai instruktur atau guru yang mampu memberikan pendidikan dan bimbingan langsung terkait keterampilan literasi informasi. Mereka menganggap pustakawan sebagai figur yang unik, karena mampu menggabungkan dua peran sekaligus—sebagai penjaga informasi dan pendidik—yang jarang ditemukan pada profesi lainnya.

Mahasiswa juga menyatakan bahwa kemampuan pustakawan untuk memberikan instruksi dan membimbing mereka melalui kelas literasi informasi secara virtual sangat mengesankan. Mereka melihat pustakawan tidak hanya sebagai penyedia informasi statis, tetapi sebagai mentor yang aktif membantu mereka memahami bagaimana mencari, mengevaluasi, dan menggunakan informasi dalam konteks akademik. Mahasiswa mengapresiasi bagaimana pustakawan mampu menunjukkan pekerjaan di balik layar mereka, yang selama ini belum mereka ketahui. Pengalaman ini memberikan wawasan baru bagi mahasiswa tentang betapa pentingnya peran pustakawan dalam mendukung pembelajaran dan penelitian. Pustakawan dinilai mampu beradaptasi dengan baik terhadap teknologi, memanfaatkan platform digital dengan optimal, serta selalu siap memberikan motivasi dan bantuan yang sangat dibutuhkan oleh mahasiswa, terutama dalam situasi pembelajaran daring. Ini mencerminkan perubahan positif dalam cara pandang mahasiswa terhadap peran pustakawan di era digital, di mana mereka tidak hanya mengelola informasi tetapi juga menjadi pendidik yang berperan aktif dalam proses pembelajaran.

Mahasiswa memberikan persepsi yang sangat positif terhadap pustakawan, terutama dalam hal pengetahuan yang luas dan keterampilan yang terlatih di bidangnya. Mereka merasa bahwa pustakawan tidak hanya memahami dengan baik apa yang mereka kerjakan, tetapi juga sangat teliti dalam menyampaikan materi. Mahasiswa menilai pustakawan sebagai instruktur yang kompeten karena mampu menguasai setiap topik yang diajarkan dalam *library class* dengan sangat baik. Pustakawan tidak hanya menyampaikan materi secara jelas dan runtut, tetapi juga mampu menjelaskan setiap poin secara detail sehingga mudah dipahami oleh mahasiswa. Kemampuan pustakawan untuk menyederhanakan informasi yang kompleks menjadi lebih mudah diakses dan dipahami, membuat mereka dinilai sangat bagus dalam menjalankan tugas sebagai pendidik. Pustakawan juga menunjukkan profesionalisme tinggi dalam memastikan setiap mahasiswa memahami materi yang diajarkan, yang pada akhirnya meningkatkan kepercayaan mahasiswa terhadap kualitas pendidikan yang mereka terima melalui kelas literasi informasi.

Mahasiswa juga memandang pustakawan sebagai motivator yang handal, karena selalu memberikan dukungan dan kata-kata semangat yang membantu mereka tetap termotivasi dalam proses belajar. Pustakawan tidak hanya memfasilitasi pembelajaran, tetapi juga secara aktif mendorong mahasiswa untuk memahami hal-hal baru dengan cara yang lebih mudah dipahami. Sikap pustakawan yang ringan tangan dan selalu siap membantu siapa saja, baik dalam masalah akademik maupun teknis, membuat mahasiswa merasa didukung sepenuhnya. Selain itu, pustakawan dipersepsi sebagai sosok yang sangat melek teknologi, yang terbukti dari kemampuannya dalam memanfaatkan berbagai aplikasi dan platform digital selama pembelajaran. Pustakawan tidak hanya mahir dalam menggunakan teknologi informasi, tetapi juga mampu mengintegrasikan e-resources, perpustakaan digital, dan berbagai aplikasi pendukung penelitian, seperti alat pengolahan data dan referensi, dalam materi yang mereka ajarkan. Kemampuan ini memberikan kesan mendalam bagi mahasiswa, yang merasa tertarik untuk terus mengikuti library class dan melihat langsung bagaimana teknologi bisa mendukung proses belajar dan penelitian mereka.

Penulis: Dr. Dessy Harisanty, S.Sos., M.A.

Link: https://scholar.unair.ac.id/en/publications/unveiling-students-views-on-librarians-as-teachers-in-virtual-lib

Baca juga: Pustakawan sebagai Motivator Virtual Information Literacy Instruction