Humas FH (14/05/2025) | Dr. Intan Innayatun Soepama, S.H., M.Hum., dosen hukum Internasional Fakultas Hukum Universitas Airlangga (FH UNAIR) menjadi narsumber dalam webinar yang bertajuk “Worry Not To Worry Trump Policy On Tariff.” Seminar ini diselenggarakan secara daring melalui platform Zoom Meeting oleh Ikatan Alumni FH UNPAD bersama Transnational Business Law, Department Faculty of Law Padjadjaran University pada hari Sabtu (10/05/2025) pukul 09.00 WIB.
Seminar ini dilatarbelakangi oleh perang dagang pada era pemerintahan Donald Trump yang telah mengubah secara signifikan lanskap perdagangan internasional. Kebijakan tarif tinggi yang diberlakukan oleh Amerika Serikat terhadap berbagai negara mitra dagang, terutama Tiongkok telah menciptakan ketegangan global sehingga mempengaruhi stabilitas ekonomi dunia. Kebijakan ini tidak hanya berdampak pada sektor ekonomi namun, juga menimbulkan implikasi politik dan hukum yang kompleks, diantaranya potensi pelanggaran terhadap prinsip-prinsip dasar Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) sekaligus tantangan dalam menjaga kepastian hukum dalam hubungan perdagangan antarnegara.
Memasuki sesi utama, Dr. Intan Innayatun Soepama menyampaikan pandangannya mengenai strategi bertahan dalam menghadapi kebijakan perdagangan global. Menurutnya, Indonesia perlu mengembangkan pendekatan hukum yang lebih adaptif terhadap peraturan internasional yang terus berkembang. Ia menekankan pentingnya merumuskan kebijakan hukum yang dapat beradaptasi dengan dinamika ekonomi global, tanpa mengabaikan prinsip-prinsip dasar hukum internasional. Dr. Intan juga menggarisbawahi bahwa Indonesia harus memastikan kebijakan dalam negeri dapat menjaga keseimbangan antara kepentingan nasional dan kewajiban terhadap perjanjian internasional yang telah disepakati, termasuk dalam hal perdagangan bebas dan penyelesaian sengketa.
Baca Juga: Pengmas Bagian Hukum Pidana FH UNAIR, Tekankan Pentingnya Penegakan Hukum IUU Fishing di Perairan Indonesia
“Indonesia perlu mengimplementasikan kebijakan yang fokus pada penguatan sektor industri domestik dengan menciptakan kebijakan proteksi yang selektif dan strategis. Hal ini dibarengi sambil mendorong diversifikasi pasar ekspor untuk mengurangi ketergantungan pada negara-negara besar. Selain itu, Indonesia harus memperkuat diplomasi ekonomi melalui peningkatan kerjasama multilateral dan bilateral untuk mendapatkan akses pasar yang lebih luas. Terakhir, Indonesia juga harus memperkuat kapasitas lembaga penyelesaian sengketa perdagangan internasional, baik melalui WTO maupun mekanisme regional lainnya. Kapasitas ini untuk memastikan bahwa setiap sengketa yang muncul dapat diselesaikan secara adil dan sesuai dengan prinsip-prinsip hukum internasional,” ujar Dr. Intan Innayatun Soepama.
Penulis : Angelique Novelyn
Editor : Masitoh Indriani
